REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Sekretariat Pengda PSSI Jawa Barat di Jalan Lodaya, Kota Bandung, tertutup alias digembok pada Rabu. Tidak ada aktivitas kesekretariatan seperti hari-hari biasanya.
Penutupan sekretariat Pengda PSSI terkait dengan pencopotan Ketua Pengda PSSI Jabar, H Tonny Aprilani, sebagai anggota Executive Commite (exco) PSSI beberapa hari lalu. Hingga siang hari, kantor berlantai tiga itu sepi. Dua bagian pintunya dikunci. Tidak terlihat staf Pengda PSSI Jabar yang setiap hari biasanya hadir di sana.
Penutupan pintu bangunan yang dibangun pada tahun 1990-an itu merupakan bentuk kekecewaan Pengda PSSI Jabar atas pemecatan Tonny dari posisi Exco. Selain dipecat, Tonny yang anggota DPR-RI itu juga dihukum seumur hidup tidak boleh beraktivitas dalam kepengurusan sepak bola. Posisinya sebagai Ketua Pengda PSSI Jabar digantikan oleh Farid Rahman.
Sekretariat Pengda PSSI sebelumnya juga menjadi ajang aksi unjuk rasa sejumlah pendukung Persib Bandung. Mereka mengecam PSSI atas hukuman atau sangsinya yang terbilang berat kepada Persib Bandung. Sangsi PSSI ini dijatuh karena keputusan Persib berlaga di Liga Super Indonesia.
Aksi yang digelar sekitar dua pekan lalu itu menjadi awal pengumpulan koin untuk menyumbang Persib guna membayar denda Rp 1 miliar kepada PSSI. Tonny dipecat dari Exco PSSI bersama tiga anggota lainnya yakni La NYalla Matalilli, Roberto Rouw dan Erwin D Budiawan.