REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI), wadah yang dibentuk anggota sah PSSI pada Rapat Akbar Sepak Bola Nasional (RASN), 18 Desember lalu menetapkan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI, 6 Maret 2012 mendatang
Penetapan pelaksanaan KLB dilakukan di hadapan perwakilan pemilik suara PSSI versi PT Liga Indonesia mulai dari Pengprov PSSI, klub Indonesia Super League (ISL), klub Divisi Utama dan Klub Divisi I-II-III di Hotel Sultan Jakarta, Rabu.
Ketua KPSI, Tony Apriliani, mengatakan, sebelum melaksanakan KLB yang rencananya digelar di Jawa Timur, terlebih dahulu akan dilakukan Kongres Tahunan yang akan membahas beberapa agenda yang telah ditetapkan. Sesuai dengan ketetapan, kongres akan digelar di Bandung Jawa Barat.
"Kongres tahunan sesuai dengan kesepakatan digelar 21 Januari nanti." katanya usai melakukan pertemuan dengan anggota PSSI.
Menurut dia, agenda yang akan dibahas pada Kongres Tahunan di Bandung nanti adalah pemutihan hukuman bagi klub-klub baik ISL maupun Divisi Utama serta pemutihan hukuman bagi Anggota Komite Eksekutif (EXCO) yang baru saja dipecat oleh PSSI di bawah kepemimpinan Djohar Husim.
Selain itu, pada Kongres Tahunan juga akan dibentuk Komite Pemilihan dan Komite Banding yang merupakan tahapan KLB dalam menentukan kepengurusan baru PSSI.
Tony menjelaskan, saat ini pihaknya (KPSI) telah mengambil alih mandat kepengurusan organisasi PSSI dibawah pimpinan Husin. Langkah yang dilakukan diakui telah sesuai statua mengingat pemberi mandat adalah 2/3 lebih dari 583 anggota sah PSSI.
"Seperti yg sudah diamanatkan oleh 2/3 anggota PSSI yag hadir dalam rapat RASN 18 Desember lalu, kami ditugaskan untuk mengawal mosi tidak percaya kepada PSSI," kata Ketua Pengprov PSSI Jawa Barat yang baru saja dicobot dari jabatannya itu.
Ia menjelaskan, surat mosi tidak percaya terhadap PSSI di bawah kepemimpinan Husin telah dilayangkan sejak 23 Desember lalu. Hanya saja hingga batas akhir tanggapan yaitu 28 Desember, pihak PSSI tidak merespon. Dengan kondisi itu pihaknya akan secepatnya mengirimkan surat mosi tidak percaya kepada AFC dan FIFA.
Dengan adanya KLB yang direncanakan oleh KPSI yang beranggotakan anggota sah PSSI maka federasi sepak bola Indonesia dibawah kepemimpinan Djohar Arifin Husin terancam berhenti ditengah jalan meski masa jabatannya baru berjalan kurang dari satu tahun. (