REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) membantah kabar yang menyebut pihaknya akan melakukan aksi pendudukan di kantor PSSI. Namun KPSI tetap akan menjalankan roda organisasi sepak bola nasional mulai Senin (2/1) ini. Ketua KPSI, Toni Aprilani mengatakan bahwa KPSI akan berkantor di seputaran senayan.
Kabar pengerahan massa yang akan merangsek ke kantor PSSI Senayan dinilai Toni sebagai isapan jempol belak. "Siapa yang bilang begitu? Saya enggak pernah bilang seperti itu," kata Tony saat dihubungi wartawan. "Yang benar kami berkantor di wilayah di sekitar PSSI. Semua sudah siap," tambah Ketua Pengprov PSSI Jawa Barat ini.
Dia menjelaskan, di agenda kerja pertamanya, KPSI akan menerima kedapatan ofisial Pelita Jaya Kerawang yang akan mengadukan kasus mundurnya Diego Michiels. Kasus ini akan dilaporkan langsung oleh menejer Pelita, Lalu Mara. "Nanti, kami akan menerima kedatangan Manajer Pelita Jaya Lalu Mara soal kasus Diego Michiels," ungkapnya.
Di pihak lain, situasi di sekitar PSSI sendiri cukup mencekam. PSSI dijaga oleh puluhan preman berseragam hitam. Para preman ini disebar di seluruh titik di seputaran kantor PSSI.