REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG---Berawal dari tawaran dari PT Liga Indonesia (PT LI) untuk membantu memfasilitasi, manajemen klub Sriwijaya FC berencana bertemu dengan FIFA dan AFC. “Sriwijaya FC akan mengirim utusan bersama klub-klub lain peserta kompetisi Liga Super Indonesia yang akan difasilitasi PT LI untuk bertemu dengan FIFA dan AFC guna memperjelas status kompetisi yang sebenarnya sangat berkualitas,” kata Hendri Zianuddin, Direktur Teknik dan SDM PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) yang merupakan perusahaan pengelola Sriwijaya FC, Sabtu (7/1).
Menurut Hendri, upaya PT LI memfasilitasi klub anggota PSSI bertemu pengurus FIFA dan AFC adalah upaya dari klub memperjuangkan hak-hak klub agar mendapatkan pengakuan dari FIFA dan AFC.“Kita harus melihat, mana kompetisi yang berkualitas dan mendapatkan apresiasi dari masyarakat Indonesia? PSSI jangan sewenang-wenang, saat ini kompetisi LSI sangat terasa semangat dan rohnya dalam masyarakat sepak bola Indonesia. Animo masyarakat juga sangat tinggi,” kata Hendri.
Hendri menjelaskan, dengan pertemuan ini FIFA dan AFC akan mendapatkan informasi yang seimbang sehingga meluruskan situasi yang tengah terjadi di tubuh PSSI bersama anggotanya, klub dan Pengprov PSSI. Selama ini FIFA dan AFC mendapat informasi sepihak dari PSSI, kenapa klub lebih memilih berkompetisi di ISL. “Kita harapkan dengan adanya pertemuan ini FIFA dan AFC bisa mendapat informasi yang seimbang,” tambahnya.
Menurut Direktur Teknik dan SDM PT SOM, setelah FIFA dan AFC memperoleh informasi yang seimbang, kita arapkan lahir hasil positif bagi perkembangan sepak bola Indonesia.
Sementara itu, walau Sriwijaya FC menurut PSSI sudah dikeluarkan dari kompetisi Indonesian Primer League (IPL) namun sampai Sabtu (7/1) nama Sriwijaya FC masih terdaftar di FIFA sebagai anggota IPL, kompetisi yang menurut PSSI sebagai kompetisi yang legal.