REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) akan bertemu dengan Komite X DPR RI guna menyikapi perkembangan sepak bola nasional hingga rencana Kongres Luas Biasa (KLB) PSSI, 6 Maret mendatang.
Ketua KPSI Tony Apriliani di Jakarta, Rabu (11/1), mengatakan, sesuai dengan rencana, audiensi dengan Komisi X yang diantaranya membidangi masalah olahraga ini akan dilakukan Kamis (12/1).
"Rencananya kami diterima Komisi X pukul 12.00 WIB," katanya di Kantor KPSI yang berada di Pintu I Gelora Bung Karno Jakarta. Menurut dia, selain bertemu dengan Komisi X, KPSI juga akan melakukan koordinasi dengan pihak Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Hanya saja hingga saat ini belum ada konfirmasi resmi terkait dengan waktu pelaksanaannya.
"Kami mau saja duduk bareng untuk melakukan mediasi," kata anggota Komite Eksekutif PSSI yang baru saja dinonaktifkan itu. Meski baru akan melakukan audiensi dengan Komisi X, KPSI telah menyiapkan dengan baik rencana KLB yang terlebih dahulu dilakukan Kongres Tahunan di Bandung, Jawa Barat, 21 Januari nanti. Salah satu agendanya adalah membentuk Komite Pemilihan dan Komite Banding.
Hanya saja pelaksanaan KLB itu sedikit terganjal dengan hasil verifikasi dukungan yang dilakukan oleh PSSI. Lembaga pimpinan Djohar Arifin Husin itu menilai dukungan yang dilakukan oleh anggota PSSI yang diajukan tidak memenuhi 2/3 jumlah anggota PSSI.
Berdasarkan hasil verifikasi yang diumumkan oleh PSSI, Selasa (10/1) ditemukan 11 dukungan ganda, 49 telah menandatangi pakta intergritas dan 80 belum menjadi anggota. PSSI hanya mengakui 320 dari 588 anggota resmi PSSI.
"Kami saat ini menunggu data resmi dari PSSI terutama terkait dengan 80 klub yang dinilai belum menjadi anggota," kata Sekjen KPSI Hinca Panjaitan di Kantor KPSI.
Menurut dia, meski dinilai tidak lolos verifikasi dalam hal dukungan, tahapan KLB yang telah disiapkan tetap berjalan sesuai dengan program yang ada. KLB sendiri sesuai dengan rencana digelar di Surabaya, Jawa Timur, 6 Maret nanti.