Sabtu 14 Jan 2012 05:57 WIB

'Kapten' Eriyanto, Sang Penggembala dari Sukabumi (habis)

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Ramdhan Muhaimin
Eriyanto (16)
Foto: Kompasiana
Eriyanto (16)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI - Setelah pemberitaan luas mengenai 'nasib ketidakberuntungannya' diungkap media, kini Eriyanto (16) bernafas lega. Mimpinya berlaga bersama timnas terwujud. Eriyanto, sang penggembala kambing ini dipilih PSSI untuk bergabung dalam timnas U-17. 

Ayah kandung Ariyanto, Uli (43) puas dengan prestasi anaknya yang kini terpilih menjadi pemain timnas U-17. Ia merasa sudah optimal mengarahkan anaknya dalam bermain bola.

Menurutnya, bakat Eriyanto dalam mengolah bola memang sudah terlihat sejak kelas tiga sekolah dasar (SD). Di usianya yang belia, Eriyanto telah bermain bola dengan anak-anak di atas usianya. Bahkan, ia sudah diajak main bola dengan tim sepakbola kecamatan.

Awalnya, Eriyanto hanya berlatih di sekolahnya saja. Namun menginjak bangku kelas 3 SMP, dia memutuskan bergabung dengan Akademi Sepakbola Maradona (Asmaras) di Sukabumi yang dilatih Arif Hidayat.

Untuk masuk klub itu, ungkap Uli, dia harus mengeluarkan biaya Rp 600 ribu.  Bersama istrinya, Eha Sulaeha, mencari pinjaman ke sana kemari hanya agar  bisa memasukan Eriyanto ke klub.

Namun pengorbanannya sudah terbalaskan. Hal itu bermula ketika Eriyanto mengikuti seleksi pemain sepakbola junior berbakat oleh AC Milan di Jakarta dan Bali. Hingga akhirnya berhasil menjadi kapten terbaik.

Selain lolos seleksi timnas U-17, Eriyanto juga mendapatkan beasiswa dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemempora). Nominal beasiswa yang diserahkan dalam bentuk tabungan tersebut mencapai Rp 5,4 juta per tahun.

Beasiswa itu tutur Eriyanto yang kini berada di pemusatan latihan di Jakarta, rencananya akan digunakan untuk membiayai sekolah hingga membantu perekonomian keluarga. Bantuan dari Kemenpora tersebut dijadikannya pendorong semangat untuk berprestasi lebih baik.

Salah satunya dengan bermain bagus dalam timnas U-17. Tim tersebut akan mengikuti Youth Football Invitation Tournament di Hongkong, pada 27-29 Januari nanti.

"Saya sudah izin tidak sekolah dulu," terang Eriyanto. Hal itu dilakukan untuk bisa mengembangkan keahliannya bermain bola.

Maju terus Eriyanto. Wujudkan mimpimu harumkan nama bangsa bersama Timnas!

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement