REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suara dukungan KLB PSSI yang digalang Komite penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) kian gembos. Setelah pengurus propinsi dan beberapa klub asal Jambi menyatakan menarik dukungan KLB, kini giliran klub Persenga Nganjuk yang memutuskan mundur dari kongsi bersama KPSI.
Persenga menuding KPSI sengaja mencatut alasan kehadiran mereka di Rapat Akbar Sepak Bola Nasional (RASN) sebagai dukungan KLB. Ketua Umum Persenga Nganjuk, Sukarno Putro menuding KPSI telah menyalahgunakan dukungannya saat menghadiri Rapat Akbar Sepak Bola Nasional di Jakarta, 18 Desember lalu.
''Sama sekali tidak ada penjelasan bahwa dalam pertemuan itu, nantinya akan meminta dukungan peserta yang hadir untuk menggelar KLB," ujar Sukarno kepada wartawan di sela-sela acara pertemuan pengurus klub Divisi Satu PSSI musim 2011-2012, di Hotel Kaisar Jakarta, Sabtu (14/1) malam.
Sukarno menjelaskan, kehadirannya di RASN dikarenakan undangan dari oknum pengurus di Pengprov PSSI Jawa Timur. Dalam undangan itu sama sekali tidak disebutkan agenda dukung mendukung atau wacana KLB.
Persinga pun hanya mengisi absensi kehadiran yang disediakan panitia RASN. "Mereka yang mengundang kami, mengatakan pertemuan bertujuan membuat sejumlah usulan perbaikan dan perubahan. Jadi kami merasa, KPSI telah menyalahgunakan dukungan kami untuk mengusulkan perubahan kepada PSSI dengan menyatakannya sebagai dukungan menggelar KLB,'' ungkapnya.
Secara tegas, Sukarno menyatakan program-program perbaikan sepak bola Indonesia yang digembar-gemborkan KPSI, palsu. ''Bagaimana mau memperbaiki kondisi sepak bola Indonesia, wong perbuatannya saja tidak jujur. Buktinya, baru-baru ini kita diundang oleh KPSI, disebutkan dalam undangan acaranya adalah managers meeting di Jakarta. Eh, tak tahunya kita disuruh demo di DPR,'' ujar Sukarno membeberkan manuver KPSI.