REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mundurnya Persenga Nganjuk sebagai tim yang mendukung kongres luar biasa PSSI dianggap Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPS) bukan sebuah masalah. Sebaliknya, KPSI mengklaim makin banyak permintaan dari klub dan pengurus sepak bola yang ingin bergabung ke arus KLB.
"Gak apa-apa hilang satu, yang mau KLB malah makin banyak," kata Ketua KPSI, Toni Aprilani saat dihubungi Republika, Ahad (15/1).
Terkait tudingan Ketua Persenga, Sukarno yang menuding KPSI melakukan kebohongan, Toni hanya menanggapnya sebagai bualan. Menurut Toni, dalamn sejumlah pertemuan justru Persenga-lah yang paling kencang menyuarakan KLB. "Saya bertemu saat musyawarah pengurus propinsi Jawa Timur. Dan Genthong, berteriak paling kencang soal KLB. Kita semua tahulah siapa dia,"
Menurutnya, sangat masuk akal Persenga berubah haluan mengingat iming-iming bantuan yang akan diberikan PSSI. PSSI, kata Toni, mengimingi dana pembinaan sebesar Rp 100 juta. "Rp 50 jutanya tunai dan sisanya dibayar kemudian oleh PSSI. Jadi diartikan sendiri saja,"
Menurutnya, segala tudingan yang diarahkan pada KPSI hanya seperti anjing menggonggong. Karena arus KLB terus akan berjalan dalan telah disepakati matoritas anggota PSSI. Adanya tudingan pada KPSI, dianggap Toni hanya sebagai ketakutan pihak yang tersudut oleh kesalahannya.