REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, Bernhard Limbong, menyatakan pengurus PSSI merasa tak perlu menghadiri undangan dari Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) yang berencana menggelar Pra Kongres di Jakarta, Sabtu (21/1).
"Kita tidak mengakui keberadaan mereka (KSPI), bagaimana kita mau datang," kata Limbong yang juga menjabat sebagai Penanggungjawab Timnas PSSI ini kepada wartawan di Jakarta, Jumat (20/1).
Menurut Limbong, untuk apa dilaksanakannya Pra Kongres itu. "Lebih baik kita lakukan rekonsiliasi karena yang diakui oleh FIFA kan PSSI," katanya.
Pra Kongres yang digelar oleh KPSI rencananya akan dilangsungkan di Hotel Swiss Bell yang berlokasi di Jalan Mangga Besar Raya Jakarta.
Sementara soal mundurnya Rahmad Darmawan sebagai pelatih Timnas U-23, Limbong menyayangkan mundurnya pelatih nasional mengingat dia merupakan pelatih yang berpotensi.
"Sangat disayangkan dia mundur dari Timnas. Kalau pun akhirnya dia melatih Pelita Jaya, silakan masyarakat sendiri yang menilai," ujarnya menanggapi bergabungnya Rahmad dengan klub Pelita Jaya yang notabene berada di bawah kompetisi ISL yang tak diakui oleh PSSI.
Rahmad Darmawan sendiri berhasil mengantarkan Timnas Indonesia menjadi runner up pada perhelatan SEA Games XXVI/2011 pada November 2011 lalu dan telah secara resmi bergabung dengan klub Pelita Jaya. Selaku pelatih, Rahmad mengikat kontrak dalam durasi dua tahun.
Soal bergabungnya Rahmad ke klub yang berada di bawah kompetisi ISL, Limbong yang juga selaku Ketua Komdis menyatakan. tidak perlu menindaknya.
"Yang pasti kompetisi ISL itu tidak diakui oleh PSSI. Tentang kekisruhan ini, kalau memang ada perbedaan pendapat seharusnya bisa diselesaikan. Bagaimana pun PSSI itu milik semua pihak," tegas Limbong.