REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Untuk segera mengambil alih tongkat pengendali sepak bola nasional, langkah cepat dilakukan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) . Salah satunya adalah menyambangi markas FIFA di Zurch. Kunjungan tersebut, tidak lain untuk melaporkan langsung kondisi persepakbolaan Indonesia.
"Saya beserta anggota KPSI berencana untuk datang langsung ke FIFA setelah kami selesai mengadakan kongres tahunan pada 5 Februari," ungkap Ketua KPSI Toni Aprilani yang dihubungi Republika, Rabu (1/2).
Ia menjelaskan dalam kunjungan itu, pihaknya akan menjelaskan sejumlah persoalan mulai dari pelanggaran statuta yang dilakukan kepengurusan Djohar Arifin Husin serta legalitas Liga Super Indonesia (LSI) yang dikelola PT Liga.
Sejauh ini, diakui Toni, pihaknya telah bertemu langsung dengan pengurus federasi sepak bola Asia AFC. "Dan hasil dari pertemuan tu, delegasi AFC akan datang langsung ke Indonesia dalam tempo dua-tiga hari ini," ujarnya.
Sekalipun AFC dan FIFA dalam sejumlah suratnya tidak menyingung eksistensi KPSI, namun ia meyakini, secara substansi, tujuan Komite yang disebut penyelamat itu telah tercapai. Toni merujuk bagaimana FIFA dalam surat terakhirnya mengakui hasil Kongres Bali. Pun halnya kunjungan AFC yang dipandang eks Ketua Pengprov PSSI Jawa Barat ini sebagai bukti pengakuan KPSI. "Jadi respon AFC sejauh ini sangat baik," ujar Toni.
Namun Toni tidak bisa memastikan apakah AFC akan datang untuk menemui KPSI. Atau justru, kedatangan AFC hanya untuk bertemu PSSI. "Yang jelas kita harapkan AFC datang langsung untuk melihat kondisi sepak bola Indonesia yang sesungguhnya," ungkapnya.
Seusai kunjungan ke FIFA, KPSI juga berencana menyambangi pengadilan arbitrase internasional CAS untuk memantau perkembangan sidang tuntutan Persipura dan klub LSI. "Untuk LSI kami optimis akan memenangkan kasus," pungkasnya.
Selain mendapatkan suntikan dukungan dari klub LSI, KPSI makiin kuat dengan kehadiran sejumlah pengurus PSSI era Nurdin Halid. Adik Nurdin, Kadir Halid bahkan telah duduk di kursi Komite Pemilihan KLB PSSI versi KPSI.
Dukungan bahkan langsung disampaikan Nurdin Halid yang menilai KLB adalah solusi untuk menyelamatkan sepak bola Indonesia. Dalam sebuah kesempatan di Malang, Nurdin secara terbuka menyatakan kekecewaannya pada PSSI Djohar Arifin selaku Ketua PSSI. Nurdin pun meminta Djohar untuk mempertanggungjawabkan sejumlah langkah yang telah diambil di forum KLB.