REPUBLIKA.CO.ID, Yogyakarta - Suporter sepakbola Persipura yang juga mahasiswa asli Irian yang ada di Yogyakarta mengunjungi Markas Polisi Resort Kota Yogyakarta, Rabu (8/2) siang. Kunjungan itu adalah koordinasi dengan pihak Polresta dan Kodim terkait keamanan di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Perwakilan dari mahasiswa Papua di Yogya, Damianus mengungkapkan, pertemuan ini murni koordinasi agar kejadian-kejadian seperti kerusuhan pasca pertandingan sepakbola antara Persipura melawan Persija Jakarta tidak terulang lagi.
Selain itu, Damianus sebagai senioritas mahasiswa Papua di Yogya menyampaikan permintaan maaf pada seluruh masyarakat Yogyakarta. "Kita minta maaf pada pihak keamanan, warga Yogya, dan pemerintah daerah," kata dia di Polresta Yogyakarta, Rabu (8/2).
Menurut Damianus, orang Papua yang terlibat kerusuhan pasca pertandingan itu bukanlah rombongan suporter di bawah koordinasi asrama Papua di Jalan Kusumanegara. Pasalnya, suporter yang berangkat dari asrama Papua masih tertib sampai akhir.
Damianus mengaku, pihaknya mengkoordinasi rombongan suporter yang berangkat dari asrama mahasiswa Papua dengan jumlah 500an orang. Ia juga menekankan bentrokan tersebut bukan dipicu karena kekalahan yang diderita Persipura atas Persija.
Kejadian pasca pertandingan itu, ujarnya, murni kekacauan. Jikapun karena pertandingan, tambah dia, suporter Persipura mania jumlahnya lebih banyak daripada Jackmania. Hampir 70 banding 30 persen. Atas kerusuhan tersebut, Damianus mengaku, setidaknya 5 orang terluka dari pihak Persipura mania.