JAKARTA--Dua divisi teratas sepak bola Prancis menjadi saksi kebangkitan rasisme dari tribun penonton pada musim 2011/2012, demikian disampaikan oleh pihak kepolisian pada Senin.
Menurut Antoine Boutonnet, yang merupakan kepala Divisi Nasional untuk Perjuangan melawan Hooliganisme (DNLH), "kembalinya rasisme di tribun penonton merupakan hal yang mengkhawatirkan."
Ia menyebutkan seorang penonton yang ditangkap karena melakukan penghormatan khas Nazi pada pertandingan di Brest pada 28 Januari, serta 'enam pendukung semu Lyon' yang ditangkap setelah "membubuhkan cat semprot pada mobil-mobil pendukung Saint-Etienne dan bangunan dengan tanda-tanda yang menyerupai swastika."
"Meski tanda-tanda itu masih lemah untuk sementara waktu, kami membawa mereka untuk meminta penjelasan dan kami sangat berhati-hati," imbuh Boutonnet. "Tidak ada toleransi dan kami tidak akan ragu-ragu untuk campur tangan."
Boutonnet juga mengungkapkan bahwa meski contoh hooliganisme di dalam dan di sekitar stadion telah menurun, penggunaan bom asap di stadion telah meningkat pesat.
Sejak Ligue 1 dan Ligue 2 memulai kembali kompetisinya, polisi telah melakukan 432 penangkapan terhadap pihak-pihak yang terkait dengan hooliganisme, dan mengeluarkan larangan memasuki stadion kepada 341 orang.