REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kiper Chelsea, Petr Cech, mengatakan pada Rabu, bahwa kekalahan 1-3 timnya dari Napoli merupakan tanda bahwa krisis yang terjadi di klubnya masih jauh dari selesai.
Saat ini Chelsea cukup kerepotan menjalani Liga Utama Inggris dan Piala FA, sehingga media-media berspekulasi bahwa pemilik klub, Roman Abramovich, sedang mencari pengganti manajer Andre Villas-Boas.
Setelah kekalahan Selasa di Naples, raksasa London ini menghadapi tugas berat untuk meraih hasil maksimal pada pertandingan kedua pada 14 Maret di Stamford Bridge.
Meski Cech yakin bahwa Si Biru dapat meraih hasil terbaik di kandang sendiri, pemain internasional Ceko ini mengeluhkan 'kesalahan-kesalahan bodoh' yang membuat Chelsea harus 'mendaki gunung' dalam waktu tiga pekan.
"Kami dapat melihat bahwa krisis masih terjadi. Malangnya, perjalanan buruk kami terus berlanjut dan hasil di Naples tentu saja tidak membantu situasi kami," kata Cech pada situs resminya.
"Ini berakhir persis seperti yang tidak kami inginkan. Namun semua orang yang ada lapangan patut disalahkan. Kami melakukan kesalahan-kesalahan bodoh, dan kami harus membayar untuk hal itu."
Cech meyakini bahwa kemenangan 2-0 'masih mungkin diraih, namun tidak ada keajaiban pada sepak bola.'
Namun ia menambahkan, "Kami tidak boleh kemasukan, hal itu membuat keadaan menjadi sangat sulit. Kami tentu saja tidak menyerah, Kami belum tersingkir, dan kami harus bertarung agar dapat lolos."
Lini pertahanan Chelsea terpukul dengan absennya kapten John Terry, yang tidak memperkuat Chelsea pada laga melawan Napoli karena cedera lutut dan akan absen untuk enam pekan.
"Ia akan absen untuk beberapa pertandingan, sehingga kami harus terbiasa untuk bermain tanpa dirinya. Namun, itu tentu merupakan suatu kehilangan," kata Cech.
Ia juga mengeluhkan hilangnya bek Portugal, Jose Bosingwa, yang harus meninggalkan lapangan Naples setelah bermain selama 12 menit. "Namun itulah kehidupan, entah bagaimana caranya, kami akan mengatasi masalah itu,"tuturnya
Ikuti Whatsapp Channel Republika
