Membalas Luka Katalan |Republika Online

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID – Publik Katalan sempat merasakan kekalahan tragis kala Real Madrid melawat ke Kota Barcelona, Oktober tahun lalu. Namun, kekalahan itu bukan untuk klub berkostum 'Blaugrana' yang menjadi rival bebuyutan Madrid dalam duel El Clasico. Melainkan, untuk klub satu kotanya, RCD Espanyol.

Bisa dikatakan kekalahan itu menjadi hari terburuk bagi Espanyol karena Madrid mempermalukannya di Estadio Cornella-El Prat. Kala itu, tim besutan Jose Mourinho mencukur telak Espanyol 4-0 tanpa balas di hadapan sekitar 40 ribu penonton yang mayoritas dari publik Katalan.

Ini merupakan kekalahan paling tragis bagi Espanyol di sepanjang kompetisi La Liga Spanyol musim ini. Kekalahan itu juga memperpanjang rekor tak pernah menang skuat Periquitos terhadap El Real dari delapan pertemuan terakhir.

Espanyol hanya sempat menahan imbang Real Madrid pada kompetisi liga musim 2008/2009. Kemenangan terakhir hanya bisa diraih pada satu musim sebelumnya.

Sebenarnya, bukan hal yang mengejutkan bagi Real Madrid bisa mencetak gol angka tanpa balas ke gawang Espanyol. Angka tersebut sempat disematkannya pada pertandingan liga musim 2004/2005 dan satu musim berikutnya. Namun, menjadi hal yang berbeda dengan kekalahan Espanyol musim ini, karena Los Blancos menumbangkan Espanyol di Santiago Bernabeu.

Kini, kesempatan untuk menanggalkan kemenangan itu kembali hadir bagi kubu Real Madrid. Sebab pada akhir pekan ini, mereka akan menjalani laga lanjutan La Liga Spanyol menjamu Espanyol di Bernabeu, Senin (5/3).

Melihat pencapaian Madrid hingga paruh kedua musim ini, tampaknya bukan hal yang sulit bagi Karim Benzema dan rekan-rekan untuk meraih poin penuh melawan Espanyol. Sebab, selain menjadi pemuncak klasemen hingga dua pertiga musim, tim besutan Jose Mourinho ini tidak pernah terkalahkan dari lima pertandingan terakhir di kandang. Mereka pun telah menorehkan rekor sepuluh kemenangan tandang saat melawan Rayo Vallecano pada kompetisi liga pekan lalu.