REPUBLIKA.CO.ID, Mulai Juni nanti perempuan muslim boleh mengenakan hijab (tutup kepala,red) saat bermain sepak bola. Demikian diputuskan Persatuan Sepak Bola Internasional FIFA.
Keputusan itu diambil pada kongres komisi yang menangani masalah ini yang digelar di Surrey, Inggris. Larangan pengenaan jilbab, yang diberlakukan sejak Maret 2007, akhirnya dicabut.
"Kami mau memberi kesempatan kepada semua perempuan di seluruh dunia agar bisa bermain bola," kata Sekjen FIFA Jérôme Valcke.
Usul untuk mencabut larangan jilbab berasal dari PBB dan akhirnya mendapat dukungan dari persatuan sepak bola dari Asia dan Afrika.
Sebelumnya, Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) menangguhkan keputusan akhir mengenai pemakaian penutup kepala atau jilbab bagi perempuan muslim hingga Juli. Keputusan tersebut akan dibuat bersamaan dengan keputusan mengenai pemakaian teknologi garis gawang.
Dewan Asosiasi Sepakbola Internasional dalam pertemuan tahunan mereka, memutuskan untuk menguji terlebih dulu desain penutup kepala pada Sabtu, (3/3), seperti diberitakan Onislam. Keputusan akhir akan dibuat dalam pertemuan khusus di Kiev pada 2 Juli mendatang.
Dalam keputusan lain, ada usulan mengenai pemain pengganti keempat dalam babak perpanjangan waktu di pertandingan Piala Dunia dan penghapusan tiga sanksi saat pemain mencetak gol, yaitu mendapatkan penalti, menerima kartu merah, dan mendapat hukuman.