REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 28 pengurus provinsi PSSI mengadu kepada Ketua KONI Pusat, Tono Suratman, karena PSSI kepemimpinan Djohar Arifin Husin membekukan mereka dengan menunjuk ketua caretaker di masing-masing pengprov tersebut.
Ketua Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI), Tony Apriliani, mendampingi perwakilan Pengprov PSSI saat mengadu kepada Tono Suratman. Tony mengatakan bahwa pengaduan oleh pengurus provinsi (pengprov) adalah hal yang tepat.
"Sebanyak 28 pengprov ini memang sepantasnya melapor ke KONI karena apa yang disarankan oleh Menpora dan KONI tidak dijalankan. Apalagi PSSI telah menunjuk caretaker," katanya usai bertemu Ketua KONI Pusat.
Penunjukan caretaker Ketua Pengprov PSSI memperlihatkan bahwa PSSI tidak ingin polemik segera tuntas. Adanya caretaker dikhawatirkan akan memunculkan permasalahan baru.
Selama ini, kata dia, pengprov PSSI yang dibekukan telah menyiapkan beberapa agenda. Salah satunya adalah mereka membentuk tim PON 2012.
Dengan adanya penunjukan caretaker, maka mereka dikhawatirkan akan membangun tim yang baru. "Dana yang digunakan untuk membangun tim PON berasal dari APBD. Jika dibentuk yang baru, itu akan mengeluarkan uang lagi,'' katanya. ''Padahal, uang yang digunakan adalah uang rakyat. Makanya, itu harus dicegah."