REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Laga Barcelona kontra Real Madrid bertajuk El Clasico selalu panas dan melahirkan polemik. Di laga rivalitas tanpa batas itu juga lahir pecundang dan pemenang. Salah satu bintang yang masuk dalam daftar pemenang sepanjang sejarah El Clasico adalah Lionel Messi.
Ya, sejak meletik dan merekah bersama El Barca, nama Messi semakin harum dan sinarnya semakin mengilap. Dan salah satu sinar kebintangan Messi terjadi pada laga El Clasico musim 2006/2007. Saat itu, Messi yang mulai diperhitungkan di peta persepakbolaan Spanyol dan Eropa, berhasil mencetak hat-trick dalam yang mempertaruhkan harga diri tersebut.
Di musim ketiganya bersama tim senior La Blaugrana, Messi berhasil menyelamatkan muka El Barca. Dalam laga yang digelar di Nou Camp lima tahun lalu, atau tepatnya 10 Maret 2007, Madrid sempat unggul dua gol lewat striker Ruud van Nistelrooy. Tapi di interval kedua mega bintang asal Argentina ini tampil kesetanan dengan mencetak dua gol penyeimbang bagi Barca.
Barca kembali tertinggal, setelah Sergio Ramos mencetak gol untuk keunggulan El Real menjadi 3-2. Tapi, kemenangan Madrid yang sudah di depan mata hancur setelah Messi mencetak gol ketiganya di waktu tambahan, sekaligus memulihkan kedudukan menjadi 3-3. Maka tak heran bila julukan 'El Messiah' atau sang penyelamat melekat di dalam diri Messi.
Saat itu Messi baru berusia 20 tahun, tapi ia berhasil menorehkan hat-trick perdananya di laga El Clasico. Raihan itu pula mengantarkan Messi sebagai pemain termuda yang bisa mencetak hat-trick dalam laga El Clasico.
Juru gedor kidal itu juga menjadi pemain pertama yang bisa mencetak hat-trick sejak bomber Madrid, Ivan Zamorano, meraih catatan serupa pada musim 1994/1995 silam.