REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Aparat kepolisian melarang suporter Persebaya melewati jalur Lamongan saat pulang dari Bojonegoro ke Surabaya untuk menghindari bentrokan susulan dengan warga setempat.
Juru Bicara Persebaya Surahman ketika dihubungi dari Surabaya, Sabtu malam, mengatakan, sekitar 10 unit bus dan 11 unit truk disiapkan untuk mengangkut rombongan suporter usai mendukung timnya melawan Persibo Bojonegoro di kompetisi LPI.
"Polres Lamongan tidak merekomendasikan rombongan suporter Persebaya melewati wilayahnya, sehingga terpaksa perjalanan harus memutar melalui Nganjuk dan jalur tengah," katanya.
Larangan melewati jalur Lamongan itu terkait kekhawatiran polisi terhadap kemungkinan terjadi aksi balas dendam, setelah kasus pelemparan batu yang mengakibatkan empat suporter Persebaya meninggal dunia, karena terjatuh dari kereta api.
Surahman mengaku kecewa dengan aparat kepolisian Lamongan yang tidak memberikan jaminan keamanan kepada suporter. Bahkan, ia juga meminta polisi mengusut tuntas tewasnya empat suporter Persebaya di Lamongan saat dalam perjalanan menumpang kereta api menuju Bojonegoro untuk mendukung timnya bertanding.
"Kasus ini menjadi tanggung jawab pihak kepolisian. Kalau tidak ditindaklanjuti, kami khawatir akan menjadi preseden buruk bagi petugas kepolisian," tambah Surahman.
Menurut ia, kasus tewasnya empat suporter Persebaya di Lamongan menjadi sebuah ironi, karena beberapa hari sebelumnya perwakilan bonek dan LA Mania (suporter Persela Lamongan) sudah bertemu di Polres Lamongan dan sepakat damai.
Secara terpisah, Wakapolres Bojonegoro Komisaris Polisi Wahyu Wim Hardjanto mengatakan, pengalihan jalur kepulangan bonek untuk mencegah terulangnya kericuhan di wilayah Lamongan.
"Kami sudah berkoordinasi dengan kepolisian Lamongan untuk kepulangan suporter ke Surabaya," katanya.
Sementara itu, PT Kereta Api Daop VIII Surabaya terpaksa membatalkan empat jadwal keberangkatan kereta jenis KRD tujuan Surabaya-Cepu dan Surabaya-Bojonegoro atau rute sebaliknya, karena menghindari suporter yang akan naik.