REPUBLIKA.CO.ID, Konglomerat Arifin Panigoro akan mendanai PSSI setelah pemerintah Republik Indonesia memutuskan untuk tidak mengucurkan dana lagi kepada lembaga yang dipimpin Djohar Arifin tersebut.
Pemerintah memutuskan untuk menyetop dana kepada PSSI setelah tim nasional Indonesia mengalami kekalahan memalukan dari Bahrain dengan skor 10-0 di laga kualifikasi Pra-Piala Dunia 2014.
Seperti yang diketahui, PSSI tidak memasukkan pemain-pemain Superliga Indonesia (ISL) ke dalam timnas senior saat menghadapi Bahrain, sehingga timnas yang berisikan pemain-pemain yang kurang berpengalaman dipermalukan dengan skor sepuluh gol tanpa balas.
Hasil tersebut sangat mengejutkan masyarakat Indonesia, sehingga pemerintah mencabut anggaran untuk PSSI dan meminta agar masalah dualisme liga dapat diatasi sebelum dukungan dana kembali dialirkan.
FIFA juga telah memberi deadline pada tanggal 20 Maret agar PSSI menyelesaikan konflik mereka, apabila gagal maka FIFA akan mendiskusikan hal tersebut di komite.
Bagaimanapun juga, Arifin Panigoro, yang juga menciptakan kompetisi Liga Primer Indonesia, dan grupnya akan membantu pendanaan PSSI agar kekurangan dana yang terjadi tidak terlalu besar.
"Kekurangan dana akan ditutupi oleh Arifin dan pebisnis lainnya yang mencintai sepakbola Indonesia. Ada beberapa orang tetapi dia adalah pemimpinnya," ujar wakil ketua PSSI Farid Rahman kepada Reuters.
"Ini menunjukkan komitmennya kepada masa depan sepakbola Indonesia. Arifin akan melakukan apapun. Dia telah mengorbankan banyak hal untuk membuat sepakbola Indonesia menjadi lebih baik," tandasnya.