REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Jeff Liebsch, pengamat sepak bola Korea Selatan, mengingatkan klub Liga Primer Inggris ketika mereka ingin merekrut pemain asal Negeri Ginseng tersebut. Jika tidak hati-hati dalam menanganinya, mereka akan menghadapi sentimen negatif seperti Arsenal dan Fulham.
Arsenal memboyong striker Korea Selatan, Park Chu-young, dari Monaco pada Agustus 2011. Namun, klub London berjulukan the Gunners itu baru satu kali menurunkan Park Chu-young di laga Liga Primer. Itu pun Park Chu-young turun sebagai pemain pengganti pada menit 82 saat menghadapi Manchester United.
''Arsenal banyak mendapat sorotan negatif di media lokal karena tidak memainkan Park Chu-young,'' kata Liebsch kepada Tribalfootball. ''Ketika Arsenal mengumumkan akan menggelar laga persahabatan di Korea Selatan, fans justru marah karena mereka tahu Arsenal menyia-nyiakan pemain negara mereka.''
Hal serupa terjadi pada Fulham yang 'mencampakkan' Seol Ki-hyun. Diboyong dari Reading pada 2007, Seol Ki-hyun hanya tampil sebanyak 18 kali di laga Liga Primer bersama Fulham.
"Ketika Fulham datang ke Korea Selatan pada 2008, perlakuan serupa terjadi pada Seol Ki-hyun. Fulham akhirnya memainkan dua pertandingan persahabatan di depan stadion kosong,'' cerita Liebsch. ''Apapun yang dirasakan tidak hormat terhadap atlet nasional mereka, itu akan menjadi masalah besar bagi klub-klub Liga Primer.''