REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng hingga saat ini menunggu kejelasan sikap FIFA atas polemik persepakbolaan Indonesia. "Kita semua ingin polemik dualisme kompetisi cepat tuntas. Makanya kami sangat menunggu kejelasan sikap FIFA," Andi Mallarangeng di Kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis (15/3).
Menurut dia, dualisme kompetisi yang ada yaitu Indonesia Super League (ISL) dan Indonesia Premier League (IPL) memang cukup berpengaruh terutama untuk timnas. Untuk itu, langkah konkret harus dilakukan salah satunya dengan penyatuan.
Saat ini, kata dia, tim yang dibentuk KONI terus bergerak cepat untuk melakukan rekonsiliasi. Upaya yang dilakukan oleh induk organisasi olahraga Indonesia dinilai bagus karena diharapkan bisa menyelesaikan polemik yang ada.
"Proses rekonsiliasi yang dilakukan KONI sedang berjalan. Kita tunggu saja hasilnya," ucapnya, menambahkan.
Proses rekonsiliasi yang dilakukan oleh KONI salah satunya dengan memanggil pihak PSSI dan Komite Penyelamat Sepak bola Indonesia (KPSI). Kedua belah pihak telah dimintai keterangan terkait dengan keinginannya.
Selain memanggil PSSI dibawah pimpinan Djohar Arifin Husin dan KPSI, KONI juga memanggil dua operator kompetisi yaitu PT Liga Indonesia (ISL) dan PT Liga Prima Indonesia Sportindo.
Mantan juru bicara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini juga memastikan tidak akan hadir dalam Kongres Tahunan PSSI di Palangkaraya yang salah satu agendanya adalah melakukan evaluasi program serta pembuatan program lainnya. ''Sebagai menteri saya tidak mesti hadir di Kongres Tahunan sebuah organisasi olahraga," ujar menteri yang gemar bermain tenis itu.
Polemik yang terjadi di tubuh PSSI sangat berdampak terhadap timnas. Salah satu contoh yang mencolok adalah kekalahan Timnas Garuda atas Bahrain, 0-10. Selain itu, Timnas Garuda Muda juga menyerah 0-2 dari Brunei Darussalam.