Senin 19 Mar 2012 14:27 WIB

Inilah Kronologi Perseteruan PSSI dan KPSI (Bag 5-habis)

Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin (kiri), dan Kapolda Kalimantan Tengah, Brigjen Pol. Bachtiar Hasanuddin Tambunan (kanan), mendampingi Gubernur Kalimantan Tengah, Teras Narang, memukul katambung saat membuka Kongres PSSI di Palangkaraya, Kalimantan Ten
Foto: Antara
Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin (kiri), dan Kapolda Kalimantan Tengah, Brigjen Pol. Bachtiar Hasanuddin Tambunan (kanan), mendampingi Gubernur Kalimantan Tengah, Teras Narang, memukul katambung saat membuka Kongres PSSI di Palangkaraya, Kalimantan Ten

REPUBLIKA.CO.ID,Oleh: Abdullah Sammy/Wartawan Olahraga Republika

  • Maret 2012:

-KONI bentuk tim kecil rekonsiliasi yang terdiri dari perwakilan PSSI dan KPSI

-Persipura cabut tuntutan ke CAS

  • 15 maret 2012: KONI keluarkan Sembilan butir pernyataan yang intinya meminta penyelesaian polemik PSSI diselesaikan dengan mediasi atau arbitrase. Keputusan Arbitrase diminta KONI untuk dipatuhi PSSI dan KPSI. Jika polemik tidak kunjung berakhir, KONI akan ambil alih kenda;I PSSI.

 

  • 16 Maret 2012:

-FIFA nyatakan tidak anggap apa yang dinamakan Kongres KPSI yang akandigelar KPSI 18 maret. FIFA nyatakan hanya mengetahui Kongres Tahunan PSSI di Palangkaraya.  “Harap dicatat, FIFA tidak pernah berpikir hadir dalam kegiatan yang disebut "Kongres KPSI". Kami percaya informasi ini dapat membantu,” tulis Media Departemen FIFA.

-CAS nyatakan tolak gugatan KPSI soal KLB PSWSI. CAS juga menyatakan tidak bisa membatalkan Kongres Tahunan PSSI

  • 17 maret 2012: KPSI tidak bergeming dan tetap gulirkan kongres. 10 poin dihasilkan dalam kongres KPSI di antaranya siap menerima sanksi FIFA sebagai solusi penyelesaian polemik.

 

  • 18 Maret 2012–KPSI gulirkan KLB yang akhirnya memilih La Nyalla mattalitti jadi Ketua PSSI baru versi KPSI. Kongres tidak dihadiri satupun [erwakilan AFC atau FIFA

 

  • 18 Maret 2012—PSSI menggelar kongres di palangkaraya yang menghasilkan lima keputusan yang salah satunya mengaku LSI. Pengakuan LSI sebagai respon PSSI dilatarbelakangi solusi untuk menyelesaikan polemik dan menghindari sanksi FIFA untuk persepakbolaan Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement