REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua umum PSSI-KPSI La Nyalla Mattalitti menegaskan, pihaknya tidak pernah berniat menduduki sekretariat PSSI di kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta pasca-kongres luar biasa (KLB).
Menurut La Nyalla, pihaknya akan berkantor di PSSI bila hasil KLB pada akhir pekan kemarin diakui FIFA. Saat ini, ia beserta anggota komite eksekutif (Exco) PSSI-KPSI lebih fokus menyusun program kerja.
"Kami akan melaporkan hasil KLB ini kepada FIFA untuk mendapat persetujuan. Kami tidak pernah menginginkan memakai cara kekerasan dengan menduduki kantor PSSI," tegas La Nyalla.
"Kami akan berkantor di gedung PSSI sekarang jika sudah mendapat persetujuan dari FIFA. Jadi, untuk sementara, anggap saja kami meminjamkan gedung itu kepada Djohar [Arifin Husein]," tuturnya.
La Nyalla juga menambahkan, dirinya optimistis hasil KLB akan diakui FIFA, karena sudah sesuai dengan statuta PSSI. La Nyalla justru mempertanyakan peserta yang hadir di kongres tahunan PSSI di Palangkaraya.
"Yang perlu dipertanyakan adalah keabsahan hasil kongres di Palangkaraya. Hampir semua Pengprov [pengurus provinsi] berstatus caretaker. Mereka tidak punya hak memberikan suara," cetus La Nyalla.