REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PSSI menilai ada gerakan terstruktur dari kelompok anti-Djohar Arifin untuk menjatuhkan PSSI yang sah. Gerakan itu, dikatakan Komisi Strategi PSSI, Habil Marati sebagai bagian misi politik kelompok untuk kembali menguasai sepak bola nasional.
"Ada gerakan massif untuk menjatuhkan PSSI dengan mendiskreditkan seakan-akan PSSI yang melakukan pelanggaran. Kami dipersepsikan selalu salah. Sementara yang subversif justru dianggap benar oleh KONI," ujar Habil.
Habil mencontohkan bagaimana sembilan poin rekomendasi KONI yang menguntungkan pihak KPSI yang memiliki misi menjatuhkan Djohar Arifin. "Kami menyayangkan pula sikap KONI yang mendua, membuka kongres PSSI namun menghadiri acara yang sifatnya subversif untuk mendelegitimasi PSSI," ungkapnya.
Dia meminta masyarakat sendiri yang menilai pihak mana yang sengaja ingin melihat sepak bola Indonesia berkubang denga konflik. PSSI, kata Habil, telah membuka ruang rekonsiliasi dengan mengesahkan KLB sebelum tenggat FIFA.
"Tapi tawaran ini tidak digubris. Mereka justru melakukan tindakan yang mengancam sepak bola dunia di FIFA," pungkas Habil.