Ahad 25 Mar 2012 02:00 WIB

Bob Hippy Jabat Komite Usia MUDA AFC

Bob Hippy
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Bob Hippy

REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta -- Koordinator Timnas Indonesia, Bob Hippy, mendapat kepercayaan menjabat sebagai anggota Komite Penyelenggara Kompetisi Usia Muda Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).

Penunjukan itu diumumkan dalam situs resmi AFC, Sabtu, dimana Bob menggantikan posisi Dali Taher yang juga berasal dari Indonesia.

"Ini merupakan tanggung jawab besar yang perlu saya jalankan dengan kesungguhan hati," kata Bob yang dihubungi wartawan, dari Jakarta, Sabtu.

"Ini sebenarnya merupakan tindak lanjut saat saya bertemu Acting Presiden AFC Zhang Jilong pada bulan lalu. Ini merupakan kegelisahan Indonesia karena belum pernah sekalipun masuk dalam kepanitiaan di event-event yang digelar AFC," katanya.

Menurutnya, negara kecil seperti Guam dan Makau saja sering muncul, namun Indonesia yang memiliki potensi tidak pernah dilibatkan. Bob menilai, karena Indonesia selama ini termasuk lemah dalam persoalan lobi-lobi. Termasuk, proses bagaimana mendapatkan bantuan untuk pendanaan infrastruktur di sebuah negara.

Selama ini, Bob begitu serius menyoroti minimnya pembinaan usia muda bagi pesepakbola di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia.

Perkembangan sepak bola di negara dalam kawasan ini, dinilainya kalah bersaing dibandingkan negara lainnya di Asia.

"Pembinaan usia muda merupakan kunci sukses terhadap berkembangnya prestasi sepak bola suatu negara. Banyak federasi yang tidak menempatkan pembinaan usia muda sebagai hal yang penting. Tidak ada kesabaran dalam menjalankan program usia muda, sebab sedikitnya dibutuhkan sepuluh tahun untuk bisa melihat hasil pembinaan tersebut," kata Bob.

"Kebanyakan pengambil keputusan di federasi atau pemerintah tidak bertahan lama, karena mereka hanya memikirkan diri sendiri."

Sejumlah negara di kawasan ASEAN seperti Indonesia, Thailand dan Vietnam telah mengeluarkan uang banyak untuk menggaji pemain di kompetisi domestik. Namun, jumlah besar itu justru mendatangkan banyak pemain asing ke kawasan Asia Tenggara.

"Kami (ASEAN) membutuhkan pelatih dan fasilitas lebih baik. Asia Tenggara sudah jauh tertinggal dibandingkan Jepang dan Korea. Banyak yang harus dilakukan di negara-negara Asia Tenggara," kata Bob.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement