REPUBLIKA.CO.ID, SAO PAULO -- Penyerang Santos, Neymar, berang seusai menjalani laga Piala Libertadores melawan Juan Aurich. Meskipun Santos berhasil menang, penggawa tim nasional Brazil itu tetap mengutarakan kekecewaan.
Bukan hasil 2-0 yang dipermasalahkan Neymar. Tetapi lebih pada permainan keras yang diperagakan para pemain lawan. Selama 90 menit berlangsungnya laga di Stadion Municipal, tengah pekan lalu, para pemain Juan Aurich tercatat melakukan 16 pelanggaran. Namun hanya dua kartu kuning yang keluar dari kantong wasit. Neymar meradang dengan keputusan sang wasit.
"Pertandingan itu lebih mirip UFC (Kejuaraan Beladiri) daripada sepak bola," ujar penyerang yang menyumbangkan satu gol dalam laga itu, seperti dilansir Soccerway, Sabtu (24/3). Ia mengatakan para pemain tim asal Peru itu lebih banyak bertahan dan melakukan banyak pelanggaran. Tindakan itu membuat pemain berusia 20 tahun itu merasa tidak nyaman selama bermain.
Sebelum laga itu, Neymar sebenarnya sempat mengalami cedera pada pergelangan kakinya ketika berlatih. Cedera ini sempat mengganggu persiapan penggawa tim nasional Brazil itu jelang laga kontra Juan Aurich. Neymar sudah merasa terganggu dengan masalah di pergelangan kakinya.
Namun laga melawan Aurich, ia katakan, membuat perasaannya menjadi lebih buruk. "Jika saya tidak melompat dari lawan sebanyak lima kali, saya jelas sekarang sudah berada di rumah sakit," ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
