Kamis 29 Mar 2012 17:50 WIB

Korsel Jajal Spanyol di Laga Uji Coba

Para pemain timnas Spanyol saat merayakan keberhasilan meraih Piala Dunia.
Foto: AP
Para pemain timnas Spanyol saat merayakan keberhasilan meraih Piala Dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan akan menjajal kekuatan Juara Dunia 2010, Spanyol dalam laga persahabatan Mei mendatang. Laga persahabatan itu adalah pemanasan bagi Korsel yang memasuki babak penyisihan Piala Dunia 2014 Zona Asia.

Seperti dikutip AFP, Kamis (29/3), Federasi Sepak Bola Korsel (KFA), mengungkapkan, laga persahabatan kedua negara bakal berlangsung di Austria atau Swiss, pada 30 Mei.

Ketua KFA Cho Chung-Yun bertemu dengan temannya dari Spanyol, Angel Maria Villar di Swiss, Selasa, dan keduanya sepakat dengan tanggal pertandingan itu.

Korsel dan Spanyol pernah bertemu di Austria sebelum turnamen Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan dan Spanyol menang 1-0. Sementara laga nanti bagi Tim Matador yang sukses mengawinkan gelar Piala Eropa 2008 dengan Piala Dunia 2010, sebagai ajang uji kekuatan sebelum Piala Eropa 2012 Polandia-Ukraina, Juni mendatang.

Delapan kali lolos ke putaran final Piala Dunia, membuat Korsel berambisi lolos kali kesembilan Piala Dunia 2014 di Brazil. Tim negeri ginseng bakal melawan Qatar pada 8 Juni mendatang pada laga pertama babak penyisihan Asia menuju Brazil.

Pelatih Korsel, Choi Kang-Hee mengatakan, pertandingan persahabatan melawan juara dunia akan membantunya meningkatkan persiapan tim mereka.

Diakuinya, ia akan memanggil lebih banyak pemain dari klub Eropa untuk mengikuti laga persahabatan tersebut, karena laga Liga-K (liga domestik Korsel) sedang ketat-ketatnya. Tapi, Choi mengaku masih menimbang-nimbang memanggil striker Arsenal, Park Chu-Young yang menunda mengikuti wajib militer dan menimbulkan kemarahan para pendukungnya. "Harus saya pikirkan karena hal itu menyangkut sentimen publik," ucap dia terkait polemik Park Chu-Young.

Sebelumnya melalui perwakilannya, Park mengatakan ia menunda wajib militer hingga 2022 karena ada visa kependudukan selama 10 tahun di Monaco. Ia berjanji akan kembali ke negaranya sebelum ia berusia 35 tahun. Pada pendukungnya mengatakan Park sudah memberikan contoh buruk karena menunda wajib militer itu.

sumber : AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement