REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Klub papan atas Spanyol, Espanyol, mengakui bahwa mereka terpaksa menjual pemain-pemain terbaiknya pada musim panas ini. Espanyol harus berjuang keras untuk menyeimbangkan neraca keuangannya di tengah krisis ekonomi.
Klub yang bermarkas di Barcelona ini diyakini memiliki hutang mencapai sekitar 160 juta euro, di mana sebagian besar hutang tersebut tersedot pada pos pembayaran pajak untuk otoritas Spanyol.
Angka tersebut jauh lebih tinggi daripada biaya keseluruhan mereka untuk musim ini. Juru bicara klub, Rafael Entrena, mengatakan tawaran-tawaran untuk menjual pemain-pemain bertalenta mereka akan dilakukan pada akhir musim ini.
"Itu kemungkinan menjadi keputusan yang akan diambil yang akan diperlukan perjuangan untuk memahaminya, namun kami harus berusaha menyeimbangkan nerasca (keuangan)," ucapnya seperti dikutip pada situs resmi klub.
"Jika kami perlu untuk menjual beberapa pemain untuk menyeimbangkan neraca (keuangan) maka hal itu akan kami lakukan, meski saat ini kami belum tahu apakah akan menjual atau membeli (pemain) pada musim panas."
"Kami tidak ingin melihat klub ini jatuh pada (masalah) administrasi," tambahnya.
Jumlah keseluruhan hutang klub-klub Spanyol kepada badan pajak telah tumbuh pada beberapa tahun terakhir, sehingga mencapai 752 juta euro.
Dewan Olahraga Spanyol (CSD), mengatakan bahwa rencana pihaknya untuk mengurangi hutang akan diluncurkan beberapa pekan mendatang.
Espanyol - yang timnya disi oleh banyak pemain lokal - saat ini menghuni peringkat ketujuh di klasemen Liga Spanyol, dan masih berpeluang mengikuti kualifikasi Liga Europa pada musim depan, jika neraca keuangan mereka memungkinkan untuk mendapatkan lisensi UEFA untuk berpartisipasi di kompetisi benua tersebut.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
