REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Pascadibungkam Inter Milan 4-5, Genoa memutuskan memberhentikan Pasquale Marino sebagai pelatih kepala, Senin (2/4) waktu setempat. Sementara pendahulunya, Alberto Malesani, kembali ditunjuk menduduki kursi panas Genoa.

Bukan tanpa alasan Genoa mem-PHK Marino. Pasalnya, dalam sembilan laga terakhir, Genoa tak pernah mengecap kemenangan. Kekalahan terakhir saat digebuk Inter. Hasil minor itu membuat I Rossoblu terperosok ke peringkat 16, atau dua strip di atas zona degradasi. Catatan itu membuat barisan pertahanan Genoa termasuk yang terburuk di Serie A.

Marino hanya tiga bulan lebih menangani Genoa, sejak menggantikan Malesani sebelum Hari Natal. Sayangnya, Marino gagal memberikan kontribusi bagi penampilan klub sepak bola tertua di Italia itu.

Marino membawa Genoa menang tiga kali pada lima pertandingan pertamanya sebagai pelatih, semuanya dimenangi dengan skor 3-2. Namun sejak itu ia tidak pernah lagi membawa timnya meraih kemenangan dengan catatan empat hasil imbang, dan tujuh kekalahan, yang membuat Il Grifone --julukan lain Genoa-- hanya meraih 13 poin dari 14 pertandingan.

Pemecatan Marino merupakan pemecatan pelatih ke-17 di Serie A pada musim ini, di mana setengah dari 20 tim di liga terelit Italia ini telah berganti pelatih.

Genoa bergabung dengan Inter, Cesena, Novara, dan Palermo, yang telah dua kali mengganti pelatih pada musim ini, sementara Cagliari memimpin rekor tersebut dengan telah tiga kali mengganti pelatihnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika