REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih asal Austria Alfred Riedl mengaku jika hingga kini dirinya belum menandatangani kontrak sebagai pelatih timnas dengan PSSI versi La Nyalla Mattalitti meski saat ini telah berada di Indonesia.
Penyataan mantan pelatih Timnas Merah Putih di era Nurdin Halid itu disampaikan saat menghadiri undangan PSSI La Nyalla Mattalitti di Kantor KPSI Senayan Jakarta, Selasa.
"Saya saat ini masih bebas dan belum ada kontrak dengan pihak manapun," kata Alfred Riedl yang datang ke Kantor KPSI bersama mantan Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Iman Arif itu.
Menurut dia, kedatangannya ke Indonesia kali ini adalah untuk menghadiri undangan teman lama yang hingga kini masih menjalani hubungan baik. Bahkan dirinya juga terus memantau perkembangan sepak bola Indonesia termasuk federasinya.
Riedl mengaku, selain menghadiri undangan teman dekatnya, kedatangannya ke Indonesia juga akan dimanfaatkan untuk menyelesaikan permasalahan dengan PSSI di bawah pimpinan Djohar Arifin Husin terkait dengan dampak pemutusan kontraknya.
"Saya ke sini juga untuk meminta hak-hak untuk dipenuhi oleh PSSI," kata pelatih yang membawa Timnas Merah Putih menjadi runner up Piala AFF 2010 itu.
Meski belum dikontrak secara resmi, PSSI versi La Nyalla Mattalitti telah merencanakan membangun timnas yang akan dipimpin langsung oleh Alfred Riedl. Bahkan, timnas ini akan melibatkan pemain Indonesia Super League (ISL) dan Indonesia Premier League (IPL).
"Riedl memang dipersiapkan untuk menhadapi Piala AFF tahun ini. Untuk itu programnya harus segera dijalankan," kata Wakil Ketua Umum PSSI versi La Nyalla Mattalitti, Rahim Sukasah.
Menurut dia, dipilihnya pelatih berusian 62 tahun ini bukan tanpa alasan. Riedl dinilai sebagai pelatih yang mampu menangkitkan gairah sepak bola nasional meski akhirnya belum mampu mempersembahkan tropi bagi Timnas Merah Putih.
"Dia (Riedl) juga telah mampu membawa timnas mulai disegani di kawasan Asia Tenggara," kata pria yang juga menjadi Ketua Badan Tim Nasional itu.
Keinginan untuk menggunakan pemain terbaik untuk timnas juga akan dilakukan oleh PSSI di bawah pimpinan Djohar Arifin Husin. PSSI berencana menggunakan jasa pemain ISL yang sebelumnya dianggap ilegal.
"Untuk memperkuat timnas harus putra-putra terbaik. Jadi setelah ISL diakui PSSI pemainnya bisa memperkuat timnas" kata Penanggungjawab Timnas Bernhard Limbong di Kantor PSSI Senayan Jakarta.
Menurut dia, guna menyiapkan tim pihaknya melalui jajaran pelatih yang ada akan secepatnya melakukan pemanggilan kepada pemain yang dinilai memiliki kemampuan. Hal ini dilakukan agar persiapan timnas jauh lebih baik.