Rabu 11 Apr 2012 16:13 WIB

Pemain ISL Ditawari Masuk Timnas, La Nyalla takkan Intervensi

 Mantan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, La Nyalla Mahmud Mattalitti, terpilih sebagai Ketua Umum PSSI dalam Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) di Jakarta, Minggu (18/3).
Foto: Antara/Dhoni Setiawan
Mantan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, La Nyalla Mahmud Mattalitti, terpilih sebagai Ketua Umum PSSI dalam Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) di Jakarta, Minggu (18/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Umum PSSI versi KPSI, La Nyalla Mattalitti, mengaku tidak akan melakukan intervensi kepada pemain Indonesia Super League (ISL) yang mendapatkan tawaran dari PSSI di bawah pimpinan Djohar Arifin Husin untuk memperkuat timnas.

"Silakan saja jika ingin menerima tawaran itu," kata La Nyalla usai melaporkan hasil Kongres Luar Biasa (KLB) di Hotel Mercure Jakarta, pada 18 Maret lalu ke Menpora Andi Mallarangeng di Kantor Kemenpora Jakarta, Rabu (11/4).

Menurut dia, meski ada tawaran semuanya diserahkan ke masing-masing klub di mana pemain yang berpeluang masuk timnas saat ini bernaung. Karena pemain itu masih terikat kontrak dengan klub ISL.

"Mereka (pemain) digaji oleh klub, jadi semuanya tergantung klub," kata mantan Anggota Komite Eksekutif PSSI di bawah pimpinan Djohar Arifin Husin itu.

Nyalla mengaku meski ada tawaran dari PSSI di bawah pimpinan Djohar Arifin Husin kemungkinan besar pemain ISL tidak akan menerima tawaran itu, karena selama ini semua klub ISL selalu menolak jika dipanggil oleh PSSI untuk menjalani pertemuan.

PSSI versi KPSI bahkan berencana membangun timnas sendiri dan juga akan menggunakan jasa pemain terbaik yang ada di Indonesia mulai yang turun di kompetisi ISL maupun kompetisi lainnya. Bahkan juga telah mendatangkan Alfred Riedl yang rencananya akan kembali menangani Timnas Merah Putih.

"Kami lebih senang jika timnas saat ini dikendalikan oleh KONI ataupun Kemenpora," kata Ketua Pengprov PSSI Jawa Timur yang telah dinonaktifkan itu.

Sebelumnya Penanggungjawab Timnas PSSI Djohar Arifin Husin, Bernhard Limbong menyatakan jika akan menggunakan jasa pemain ISL yang selama ini dianggap ilegal untuk memperkuat timnas dalam menjalani pertandingan internasional.

Dalam waktu dekat ini ada dua agenda besar yang harus dijalani oleh Timnas Merah Putih yaitu menjalani pertandingan persahabatan melawan Palestian medio 13-24 Mei serta menghadapi klub Inter Milan, 24 dan 26 Mei mendatang. "Untuk memperkuat timnas harus putra-putra terbaik," katanya di Kantor PSSI Senayan Jakarta.

Menurut dia, guna menyiapkan tim, pihaknya melalui jajaran pelatih yang ada akan secepatnya melakukan pemanggilan kepada pemain yang dinilai memiliki kemampuan. Hal ini dilakukan agar persiapan timnas jauh lebih baik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement