REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Pelatih Pelita Jaya Rahmad Darmawan menilai kekalahan timnya 1-3 saat menjamu Persiba Balikpapan dalam laga lanjutan Liga Super Indonesia 2011/2012, di Stadion Singaperbangsa, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Kamis, akibat persiapan tidak maksimal.
"Menjelang laga putaran kedua Liga Super Indonesia menghadapi Persiba, sejumlah pemain absen latihan. Jadi persiapan Pelita Jaya tidak maksimal. Kebugaran pemain yang kurang maksimal juga menjadi faktor penyebab kekalahan Pelita Jaya," kata Rahmad, di Karawang, Kamis.
Ia mengatakan, kunci dalam permainan sepak bola ialah persiapan atau latihan. Atas hal itu, latihan setiap menjelang pertandingan itu sangat diperlukan. Terbukti, minimnya persiapan para pemain Pelita mengakibatkan kekalahan ketika menjamu Persiba.
Sejumlah anak asuhnya absen saat sesi latihan menjelang pertandingan melawan Persiba Balikpapan, karena masih disibukkan berbagai hal, setelah istirahat ketika peralihan dari putaran pertama ke putaran kedua Liga Super Indonesia 2011/2012.
"Itu akan menjadi bahan pelajaran berharga bagi saya sebagai pelatih, dan akan menjadi bekal hingga waktu-waktu ke depan," katanya. Ia juga menilai kekalahan Pelita Jaya atas Persiba terjadi akibat para pemain yang mudah emosi, sehingga pola permainan yang ditampilkan terganggu.
Sedangkan mengenai wasit yang memberi kartu merah kepada seorang pemain belakang Pelita Jaya, Firdaus Ramadhan, Rahmad enggan mengomentari hal tersebut.
"Saya respek dengan apapun keputusan wasit, jadi saya tidak akan mengomentari ganjaran kartu merah itu," katanya. Dalam pertandingan menjamu Persiba, Pelita Jaya kalah dengan skor 1-3. Gol Pelita Jaya terjadi menit ke-46. Sementara gol Persiba masing-masing dicetak oleh Rachmat Latief pada menit ke-35, Aldo Bareto pada menit ke-37, dan melalui gol Kenji Adasihara pada menit ke-84.