REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Andy Carroll mencetak gol kemenangan dramatis saat Liverpool bangkit dari ketertinggalan dari rival sekota, Everton, untuk menang 2-1 dan melaju ke final Piala FA di Wembley pada Sabtu.
Carroll -- yang sempat dituding sebagai pemborosan karena ia dibeli dengan dana transfer sebesar 35 juta ponds -- menyundul tendangan bebas Craig Bellamy pada menit ke-87, untuk membawa Liverpool ke jalur meraih dua gelar piala domestik.
Ini merupakan kedua kalinya dalam lima hari terakhir Carroll menyelamatkan Liverpool, setelah ia juga mencetak gol kemenangan pada masa injury time di ajang Liga Inggris ke gawang Blackburn Rovers pada tengah pekan.
Gol ini menjadi lebih penting karena membuat Liverpool memiliki peluang untuk mengakhiri musim yang mengecewakan dengan torehan prestasi pada final bulan depan, di mana mereka akan menghadapi pemenang semifinal lainnya, yang mempertemukan Tottenham Hotspur dengan Chelsea.
Gebrakan menentukan Carroll terjadi setelah Liverpool berjuang keras untuk menyamakan kedudukan melalui Luis Suarez pada menit ke-63, mengikuti gol Everton yang dicetak oleh Nikica Jelavic.
Liverpool memulai pertandingan dengan cukup baik, dengan Glen Johnson melesak ke depan pada menit ketiga untuk menyodorkan umpan pada Carroll.
Penyerang berambut kuncir tersebut kemudian meneruskan bola pada Jay Spearing, namun sepakan gelandang muda tersebut masih terlalu keras. Setelah itu Liverpool kesulitan memberi ancaman pada Everton, dan meski pasukan Kenny Dalglish kerap menguasai bola, namun permainan buruk di sepertiga terakhir lapangan membuat Si Merah tidak juga mampu menciptakan peluang bagus.
Sementara itu, Everton terlihat cukup nyaman melalui babak pertama, dengan mengandaskan serangan-serangan Liverpool dan mengintip peluang untuk menciptakan gol pembuka.
Pada menit ke-24 Liverpool harus membayar kegagalan mereka menciptakan gol pertama, ketika Jelavic mampu membukukan gol keenamnya sejak direkrut dari Glasgow Rangers pada Januari. Daniel Agger terlihat ragu-ragu membuang bola yang masuk kotak penalti sebelum Jamie Carragher berupaya untuk mengamankan gawangnya dengan menendang bola keluar.
Sepakan Carragher jatuh ke penguasaan Tim Cahill, dan itu membuka jalan bagi Jelavic untuk melakukan penyelesaian dengan sempurna dan mengirim The Toffess ke dalam aura kegembiraan.
Liverpool gagal untuk memberikan respon cepat, dan mereka kesulitan untuk merepotkan kiper Everton sampai babak pertama usai, dengan tembakan jarak jauh Steven Gerrard pada menit ke-37 menjadi satu-satunya ancaman serius Liverpool.
Babak kedua menjadi cerita yang berbeda, ketika Liverpool memperbaiki daya serangnya. Mereka seharusnya mampu menyamakan kedudukan pada menit ke-47, ketika Carroll melepaskan sundulan ke sisi bawah yang masih melebar, setelah Stewart Downing mengirim umpan silang sempurna.
Carroll menutupi wajahnya dengan kausnya ketika Dalglish memegangi mukanya pertanda tidak percaya dengan apa yang terjadi - respon serupa seperti yang dilakukan legenda hidup Liverpoll yang menyaksikan di tribun penonton, Ian Rush.
Namun ketika Everton terlihat mampu bertahan dari serangan-serangan awal, Liverpool menyamakan kedudukan pada menit ke-62. Sylvain Distin mengoper bola ke Tim Howard, dan Suarez berlari mengejar bola sebelum menaklukkan kiper asal Amerika tersebut.
Rasa lega pun menjalari kumpulan pendukung Liverpool, dan mereka terlihat tidak sabar untuk menantikan gol selanjutnya. Carroll seharusnya dapat melakukan lebih baik, namun tembakannya pada menit ke-78 melebar, sementara di sisi lain, Jelavic gagal membangkitkan harapan Everton ketika tembakannya melayang menuju jaring samping gawang Liverpool.
Kemudian pada masa injury time, pemain pengganti Everton menjatuhkan Gerrard di tepi kiri kotak penalti. Pemain pengganti Liverpool, Bellamy, yang baru sebentar berada di lapangan, mengirim bola ke kotak penalti dengan sempurna, dan Carroll memenangi duel udara dengan Jelavic dan Marouane Fellaini untuk mencetak gol kemenangan Si Merah.