REPUBLIKA.CO.ID, Tidak sedikit dari penonton aksi Alif di Youtube itu menngklaim bocah yang berdomisili di Jakarta itu ibarat si penyerang mungil klub Barcelona, Lionel Messi. Ketua Umum Komite Olah raga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Tono Suratman, pun kepincut si kecil Messi dari Indonesia itu.
Tono berharap bakat bermain sepak bola yang dimiliki Alif dapat mengharumkan tim nasional Indonesia pada 15 tahun ke depan. Untuk mengasah bakat bermain sepak bola Alif, KONI Pusat bahkan memberikan donasi sebesar Rp 1 juta per bulan selama setahun untuk murid SD Kartika Bintaro itu.
"Donasi satu juta rupiah ini untuk mendorong Alif mengembangkan bakat sepak bolanya. Bakat atlet muda seperti ini harus dibina sejak dini, tidak hanya cabang olah raga sepak bola," kata Tono.
Mendapati dana pembekalan bermain sepak bola dari KONI Pusat, ibunda Alif, menyambut positif. Irma berharap bakat sepak bola anaknya terus berkembang sehingga cita-cita Alif menajdi pemain sepak bola besar di Eropa tercapai.
"Alif bilang ke saya ingin menjadi pemain sepak bola profesional di Eropa. Dia mengidolakan Messi, Suarez dan Gerrard," ungkap Irma.
Melihat realitas dunia sepak bola di tanah air, terlintas pertanyaan apakah bakat Alif bakal berkembang atau justru terkubur di kemudian hari. Pertanyaan ini logis terbersit di benak Republika karena kondisi persepakbolaan tanah air yang terus diselimuti awan kelabu.
Bagaimana timnas Indonesia bisa menorehkan prestasi tinta emas jika pengurusnya saja, Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI), terus dibalut masalah. Bola panas perseteruan antara PSSI dan Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) hingga kini masih mewarnai sepak bola Indonesia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
