REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Skuad Persema Malang mengancam mogok tanding ketika melawan Persebaya Surabaya dalam laga pembuka putaran II Liga Prima Indonesia (LPI) di Stadion Gajayana, Malang, Ahad (22/4).
"Rencananya memang begitu (mogok, red) karena kami sudah tidak punya anggaran untuk operasional lagi menggelar pertandingan. Bahkan, manajemen sudah nunggak puluhan juta rupiah untuk operasional selama dua bulan terakhir ini," kata Manajer Persema Malang, Asmuri, di Malang, Kamis.
Asmuri mengatakan ancaman mogok tanding tersebut sudah dipertimbangkan secara matang. Jika konsorsium (PT LPIS) tidak menepati komitmennya untuk mengucurkan dana hingga pertandingan lawan Persebaya digelar, katanya, ancaman itu bisa saja terwujud.
Lebih jauh, Asmuri mengakui bahwa manajemen sudah cari pinjaman dana untuk biaya operasional selama dua bulan terakhir ini. Bahkan, katanya, Persema saat ini masih punya tunggakan sekitar Rp 80 juta untuk sewa stadion, kendaraan, dan kebutuhan lainnya.
Pihaknya sudah mengirimkan surat kepada konsorsium untuk mengonfirmasikan masalah keuangan itu. Namun, Persema hingga saat ini belum mendapat kejelasan dari konsorsium.
Persema dan beberapa tim LPI lainnya masih belum bisa mandiri karena kompetisi masih sulit untuk mendatangkan sponsor. "Sampai sekarang kami tidak bisa mandiri karena sulit menggaet sponsor dalam kompetisi ini," tegasnya.