REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA - Bicara El Clasico tentu tak lepas dengan yang namanya "Perang Saraf" atau yang juga disebut dengan Psywar. Maklum, duel antara Barcelona dengan Real Madrid memang selalu menyajikan atmosfer panas didalam dan diluar pertandingan. Jadi, wajar saja jika masing-masing pihak melontarkan argumen-nya menjelang laga.
Namun kali ini tampaknya ada sedikit perbedaan dari pertemuan yang akan berlangsung di Campnou, (22/4). Kedua tim belum menunjukan pernyataan "perang". Justru saling puji satu sama lain.
Pelatih Real Madrid, Jose Mourinho contohnya. Jelang laga lawatannya ke kandang Barcelona, pria yang menjuluki diri The Special One ini malah memberikan pujian kepada pelatih Barca, Joseph Guardiola. Dia menilai bahwa Guardiola adalah sosok yang cerdas.
"Dia adalah lelaki cerdas dan tahu bagaimana cara memenangkan pertandingan. Dia juga tahu pasti apa yang harus dilakukannya," kata Mourinho dilansir Triball Football, (18/4)
Begitu juga dengan Guardiola. Lelaki yang kerap disapa Pep ini, sangat tak percaya jika jarak timnya kini sudah semakin dekat dengan musuh bebuyutannya. Hanya terpaut empat poin dari Los Blancos sebagai pemuncak klasemen dengan torehan 85 poin.
Pep bahkan sempat pesimis mampu mengejar ketertinggalan dari anak asuh Mourinho. Menurutnya, Madrid merupakan tim yang sangat kuat.
"Kami sebelumnya tertinggal 10 poin di belakang Real Madrid. Jarak tersebut kini menipis. Padahal, kami sebelumnya tidak pernah menyangka bisa mengejar mereka," ujar Pep.
Bahkan, Chief Sport Barcelona, Andoni Zubizarreta jauh-jauh hari sudah menegaskan kepada timnya untuk tidak terlibat perang urat syaraf dalam persaingan memperebutkan gelar juara La Liga musim ini.
Apakah pujian dan saling rendah diri itu bagian dari Perang Saraf?