Senin 23 Apr 2012 16:50 WIB

Terancam Degradasi, Suporter Genoa "Sandera" Para Pemain

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Hazliansyah
Kapten tim Genoa, Marco Rossi (kiri) menghampiri para suporter saat Genoa bertanding melawan Siena ketika pertandingan terhenti di stadion Genoa Luigi Ferraris, Ahad (22/4) 2012.
Foto: AP Photo
Kapten tim Genoa, Marco Rossi (kiri) menghampiri para suporter saat Genoa bertanding melawan Siena ketika pertandingan terhenti di stadion Genoa Luigi Ferraris, Ahad (22/4) 2012.

REPUBLIKA.CO.ID, GENOA -- Ketegangan terjadi di Stadion Lugi Ferraris, Minggu (22/4), ketika Genoa menjamu Siena dalam lanjutan laga serie A yang berakhir dengan kekalahan 1-4. Pendukung tuan rumah memaksa para pemainnya untuk melepas kaos kesebelasan pada tengah pertandingan.

Para suporter garis keras yang disebut dengan Ultras Genoa itu kesal akibat kekalahan 0-4 hingga menit ke-53. Kekesalan itu lantaran tim kesayangan mereka terancam terdegradasi jika tak mampu meraup kemenangan.

Saat itu pula kericuhan terjadi. Ultras yang merasa geram dengan performa timnya, mulai melakukan aksi beringas dengan membakar mercon serta kembang api. Bahkan ada pula yang melemparkannya ke arah lapangan. Beberapa diantaranya juga menduduki lorong stadion guna memastikan para pemain tidak masuk ke ruang ganti. Keadaan pun mulai tak terkendali ketika ratusan suporter mencoba melompati pagar pembatas.

Melihat keadaan itu, sang Kapten Genoa Marco Rossi menghampiri para suporter dengan maksud meredam kemarahan dan meminta berlaku tertib. Sayangnya, saat itu Rossi bersama rekan-rekannya justru diminta untuk melepas seragam karena dinilai tak pantas mengenakannya.

Selepas itu, beberapa pemain Genoa juga sempat mencoba menenangkan para suporter. Namun tak berhasil karena Ultras tetap ngotot meminta para pemain mencopot seragam. Agar pertandingan bisa dilanjutkan, akhirnya Rossi dan rekan-rekan pun mengabulkan permintaan para pendukungnya. Hanya Giseppe Sculli yang tetap bertahan mengenakan seragam.

Kejadian itu berlangsung hampir 40 menit. Selama itu pula pertandingan dihentikan sebelum akhirnya kembali dilanjutkan.  Presiden Federasi Sepakbola Italia (FIGC), Giancarlo Abete sangat menyesal dengan aksi Ultras. Menurutnya, aksi melakukan sabotase terhadap pertandingan sangat mencoreng dunia sepakbola.

"Mereka berpikir jika mereka pemilik pertandingan. Kerusuhan itu sangat tidak bisa diterima dan sangat memalukan," kata Abete dikutip Football Italia, Senin (23/4).

Abete juga menyatakan, beberapa orang yang diduga sebagai provokator dan pentolan suporter telah terekam kamera CCTV. Mereka akan dilarang untuk menghadiri pertandingan di stadion tersebut.

Selepas kekalahan itu, Presiden Genoa, Enrico Preziosi dikabarkan memecat sang pelatih, Alberto Malesani. Ia memecatnya karena tak mampu memenuhi target tim. Genoa kini hanya terpaut satu poin dari batas zona degradasi.

sumber : Football Italia
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement