Barca vs Chelsea, Duel Gladiator Eropa

REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Tak ada jalan lain bagi Barcelona selain meraih kemenangan saat menjamu Chelsea di leg kedua babak semifinal Liga Champions, Rabu (25/4). Kemenangan menjadi harga mati bagi El Barca bila ingin menyelamatkan muka di gelanggang sepakbola dunia.

Ya, Barcelona saat ini bak singa terluka pascaditekuk rival abadinya, Real Madrid 1-2 dalam duel El Clasico di Camp Nou. Karena itu, banyak pihak yakin Chelsea bakal menjadi pelampiasan amarah Barca. Apalagi Barcelona sesumbar bakal membanjiri Camp Nou dengan gol.

Pelatih Barcelona Josep Pep Guardiola sepakat timnya akan mengusung kemenangan pada pertandingan itu. Menurut Pep, El Azulgrana akan terlecut membalas kekalahan sebelumnya di Stamford Brige. Selain ingin mempertahankan mahkota Liga Champions, the Catalan ingin memperbaiki rekor pertemuan kurang mengesankan mengahadapi tim asal London tersebut.

”Kami akan berupaya keras membalikkan keadaan di sini. Saya yakin tim ini bisa melakukannya dengan sempurna," kata Pep Guardiola seperti dinukil Marca.

Tapi, membungkam Chelsea bukan seperti membalikkan telapak tangan. Artinya, menjungkal the Blues bukan pekerjaan mudah bagi El Blaugrana. Apalagi Chelsea bukan anak kemarin sore di kompetisi kasta tertinggi di benua biru tersebut.

Meski Barca memiliki catatan kandang yang selalu dihiasi sejumlah gol, tapi rekor kandang Barcelona di semifinal kompetisi Eropa bisa dibilang buruk, dengan hanya mencetak dua gol di tujuh laga di Nou Camp dan hanya menang satu kali. Dan catatan itu bisa melecut semangat Chelsea yang kerap menjadi batu sandungan Carlos Puyol dkk saat bertamu ke Camp Nou.

Dari sembilan pertemuan terakhir, Chelsea mengantongi empat hasil imbang, tiga di antaranya bahkan didapat saat bertandang ke Camp Nou. Menilik rekam jejak itulah, Barca harus berfikir ulang mengkerdilkan Chelsea.

Bahkan, ada indikasi Guardiola merelakan gelar La Liga Spanyol demi mempertahankan Liga Champions. Ambisi memenangkan laga kontra Chelsea terbaca saat Guardiola berani menyimpan beberapa pemain pilarnya demi mendapatkan kebugaran. Guardioal pun menyatakan ingin pasukannya tampil all-out menjalani pertandingan kontra Chelsea. Apalagi, dukungan Barcelonitas bisa membangkitkan semangat dan daya juang El Barca.

Tapi, Barca diprediksi bakal kesulitan meladeni permainan Chelsea. Apalagi tak mudah membungkam impian laskar Roberto Di Matteo merebut tropi Liga Champions untuk kali pertama, setelah impian itu kandas setelah tumbang dari Manchester United di partai final Liga Champions musim 2007/2008 lalu.

Guardiola pun harus putar otak menghancurkan permainan 'tebak-tebak buah manggis' Chelsea. Bagaimana tidak, selain semakin kompak, mental Chelsea juga kian baik. Apalagi strategi dan skema permainan yang diterapkan Di Matteo tak mudah diterka. Dari sembilan laga terakhir tanpa kekalahan, Chelsea tak sekali pun menerapkan strategi yang sama, selalu saja ada sesuatu yang baru dalam skema pemain. Apalagi Chelsea memiliki tabungan kemenangan 1-0 di leg pertama.

Patut dicatat, dalam leg pertama Barcelona mampu mendominasi permainan dengan presentase 79 persen berbanding 21 persen. Tapi toh faktanya, Chelsea mampu mencuri gol meski menerapkan negatif football.

Laga di leg kedua juga menjadi pembuktian pemain tersubur sepanjang sejarah Barca, Lionel Messi untuk merubah catatan negatifnya yang tak pernah bisa membobol gawang Chelsea dalam tujuh pertemuan terakhir.

Di Matteo mengaku tidak peduli dengan kritikan terhadap strategi timnya. Caretacer asal Italia ini menyebut taktik yang dipilih memang untuk membuat timnya terhindar dari kekalahan, bahkan menang, dan bukan untuk menyenangkan pihak lain.

”Semua mengenai kemenangan bukan? Setiap orang punya opini mereka masing-masing. Kami hanya harus melakukan tugas kami. Anda tahu berapa banyak pemain, tim, dan pelatih yang sudah menggunakan strategi yang berbeda untuk melawan Barcelona?”

Dan di leg kedua, Di Matteo bakal menerapkan kembali strategi meredam pergerakan tiga sekawan Xavi Hernandez, Lionel Messi, dan Andres Iniesta. Trisula the Blues, Branislav Ivanovic, Ashley Cole dan Raul Meireles bakal dibebani tugas khusus mengawal pergerakan trio Barca.

Tapi Chelsea dibayangi kenangan buruk saat kalah dari Barca di babak semifinal Liga Champions musim 2009 dan gagal melaju ke partai puncak. Saat itu, kedua kubu bermain imbang 0-0 di leg pertama yang digelar di Camp Nou. Barcelona lolos ke final karena pada leg kedua bermain imbang 1-1. Tertinggal lebih dulu akibat gol Michael Essien pada menit kesembilan, Barcelona menyamakan kedudukan lewat Iniesta pada injury time.

Bagi Chelsea, kegagalan di kandang sendiri itu akan sulit dilupakan, terutama bagi Didier Drogba yang kemudian diskors karena memprotes wasit sesuai laga. Sebaliknya, gol penentu dari Iniesta waktu itu menjadi kenangan manis bagi pasukan Catalunya. Apalagi, Barcelona akhirnya menjadi juara setelah membekuk Manchester United 2-0 di babak pamungkas.

Head to Head Barcelona vs Chelsea:

19 Apr 2012 : Chelsea vs Barcelona 1-0 (Champions)

07 Mei 2009 : Chelsea vs Barcelona 1-1 (Champions)

29 Apr 2009 : Barcelona vs Chelsea 0-0 (Champions)

01 Nov 2006 : Barcelona vs Chelsea 2-2 (Champions)

19 Okt 2006 : Chelsea vs Barcelona 1-0 (Champions)

Lima Pertandingan Terakhir Barcelona:

22 Apr 2012 : Barcelona vs Real Madrid 1-2 (La Liga)

19 Apr 2012 : Chelsea vs Barcelona 1-0 (Champions)

15 Apr 2012 : Levante vs Barcelona 1-2 (La Liga)

11 Apr 2012 : Barcelona vs Getafe 4-0 (La Liga)

08 Apr 2012 : Real Zaragoza vs Barcelona 1-4 (La Liga)