REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua PSSI, PSSI pimpinan Djohar Arifin dan PSSI pimpinan La Nyalla Mattalitti, memenuhi panggilan Tim Task Force AFC. Salah satu tujuannya adalah menyelesaikan polemik di tubuh federasi sepak bola Indonesia tersebut.
Pertemuan dua PSSI bersama Tim Task Force AFC dilakukan di Hotel Ritz Carlton, Bukit Bintang, Malaysia, Selasa. PSSI La Nyalla Mattalitti diwakili Hinca Panjaitan dan Djoko Driyono. Sedangkan, PSSI Djohar Arifin diwakili Farid Rahman dan Sekjen PSSI Tri Goestoro.
"Pertemuan tidak dilakukan bersamaan. Kami (PSSI versi KLB) bertemu pukul 12.00 hingga pukul 14.00 waktu setempat," kata Direktur Media PSSI versi La Nyalla Mattalitti, Azwan Karim.
Dalam pertemuan sekitar dua jam itu, Tim Task Force AFC menyambut baik semua data yang dibawa delegasi PSSI versi KLB Ancol. Itu termasuk keabsahan anggota-anggotanya. Hanya saja hingga kini belum ada rekomendasi apa pun.
"Alhamdulillah mereka (Tim Task Force AFC) sangat menghargai kita soal itu," kata Azwan menambahkan.
Tim Task Force AFC beranggotakan empat orang yaitu Wakil Presiden AFC, Pangeran Abdullah Ibnu Ahmad Sultan Shah; Sekjen AFC, Alex Soosay; Anggota EXCO AFC, Dato Worawi Makudi; dan Ketua Hubungan Internasional AFC, James Johnson.
Sementara itu, Farid mengaku pertemuan dengan Tim Task Force AFC dilakukan pukul 15.00 hingga 16.30 waktu setempat di tempat yang sama dengan PSSI versi KLB. "Poin-poin pertemuan tidak dapat kami sampaikan karena telah disepakati Tim Task Force yang akan merilis hasil pertemuan," katanya.
Farid mengatakan PSSI sangat menghargai kinerja Tim Task Force AFC dalam membantu penyelesaikan masalah Indonesia. Pihaknya optimistis ada solusi yang didapat dari pertemuan yang diprakarsai oleh Tim Task Force AFC.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
