REPUBLIKA.CO.ID, -- Skandal Calciopoli sudah merenggut dua gelar scudetto milik Juventus musim 2004/05 dan 2005/06. Akibatnya koleksi gelar juara Seri A skuat Si Nyonya Tua kini hanya menjadi 27 trofi.
Namun, belakangan ini pihak Juventus tidak menganggap timnya telah kehilangan dua gelar scudetto. Sehingga Juve beranggapan saat ini sudah 29 kali mengangkat trofi juara. Bahkan I Bianconeri berniat memasang bintang ketiga (tanda gelar) di kostumnya andai berhasil sekali lagi merebut scudetto. Hal ini bisa saja terjadi musim ini mengingat Juve masih menjadi yang terdepan di jalur juara.
Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) mulai bersuara terkait kabar ini.
Wakil Presiden FIGC, Demetrio Albertini mengingatkan, Juve secara resmi tercatat hanya memenangkan 27 gelar scudetto. Jadi, andai Juve kembali merebut gelar Seri A, maka gelar itu akan menjadi yang ke-28, bukan ke-30.
“Ada ketentuan dan keputusan dari sistem peradilan olahraga untuk menentukan anomali situasi,” ujar Albertini, seperti dilansir Football Italia tengah pekan ini.
Dengan pernyataan ini, Albertini mengingatkan pihak Juventus untuk mematuhi keputusan yang berlaku. Artinya I Bianconeri hanya mempunyai 27 gelar dan akan mengincar gelar ke-28. Sehingga ia mengatakan, Juve tidak berhak untuk menyematkan tiga bintang, sebagai tanda banyaknya gelar Seri A di kostumnya lebih cepat.
“Penempatan tiga bintang di kostum hanya akan menjadi aksi provokasi,” kata pria yang dulu pernah bermain untuk AC Milan ini.
Saat ini Juventus masih menduduki puncak klasemen Seri A dengan raihan 71 poin. Juve masih unggul tiga angka atas rival terdekatnya AC Milan. Dengan lima laga tersisa, persaingan merebut scudetto musim ini masih terbuka bagi kedua tim. Namun Juve saat ini menjadi yang terdepan karena memilki keunggulan poin.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
