Madrid vs Munich, Duel Langganan Juara

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Kepercayaan diri Real Madrid sedang bagus-bagusnya setelah mengantongi modal kemenangan di duel El Clasico. Kemenangan itu menjadi momentum berharga untuk El Real guna mengakhiri musim ini dengan sempurna, yakni merebut gelar La Liga dari tangan Barcelona dan meraih menyabet mahkota juara Liga Champions untuk kali kesepuluh sepanjang sejarah klub.

Di pentas La Liga Madrid boleh menjadi tim terdepan meraih tahkta paling prestisius di ranah Spanyol tersebut, tapi tidak di gelanggang Liga Champions. Untuk memelihara asa mengangkat tropi Liga Champions ke-10, Madrid harus terlebih dulu menyingkirkan Bayern Munich di babak semifinal dan menumbangkan Chelsea di partai puncak.

Dan jelang leg kedua babak semifinal Liga Champions kontra Munich, Kamis (26/4) dini hari WIB, klub terbaik FIFA abad ke-20 itu bertekad menjaga atmosfer positif bertekad menundukan the Bavarian di Santiago Bernabeu.

Tapi haram hukumnya bagi Madrid bila menganggap enteng Munich. Pasalnya, membekuk FC Hollywood bukan pekerjaan mudah seperti membalikkan telapak tangan. Fakta kekalahan 1-2 di leg pertama di Allianz Arena, kandang Munich, Selasa (17/4) lalu, bisa menjadi acuan betapa mengerikannya kekuatan raksasa Bundesliga itu.

Ya, Munich memang bukan tim kacangan. Bila El Merengues ingin memesan tiket final, laskar Jose Mourinho itu harus menang minimal 1-0. Beruntungnya, armada Los Blancos sangat percaya diri mampu mewujudkan misi tersebut.

”Kami berpeluang mencapai prestasi besar. Kami tidak boleh melewatkan kesempatan emas mengawinkan Primera Liga dan Liga Champions," sebut kiper sekaligus kapten Madrid, Iker Casillas seperti dinukil Marca.

Dari 31 gelar liga domestik Spanyol dan sembilan trofi Liga Champions yang dimenangkan Madrid, hanya dua kali direbut secara bersamaan. Prestasi tersebut dipetik pada era keemasan, tepatnya musim 1956/1957 dan 1957/1958. Kali ini Madrid berpotensi menyamai torehan serupa mengandalkan skuad galacticos arahan Florentino Perez.

Apalagi Madrid memiliki gen juara Liga Champions setelah menjadi tim terbanyak pengumpul tropi. Tapi sekali lagi Madrid patut mengingat, Munich bukan tim kemarin sore. Munich termasuk tim langganan juara dengan mengumpulkan empat gelar Liga Champions plus empat kali menjadi runner-up.

Mega bintang Madrid sekaligus pemain termahal sepanjang masa, Cristiano Ronaldo akan kembali memimpin rekan-rekannya di partai hidup mati. Ditemani Karim Benzema, Angel di Maria dan Mesut Oezil, kuartet ini diandalkan El Merengues untuk membongkar pertahanan Munich. Tapi, bukan hanya Madrid yang memiliki pemain berbahaya, Munich juga punya koleksi amunisi tak kalah menakutkan. Sebut saja, Franck Ribery, Arjen Robben, dan tentu saja striker haus gol, Mario Gomez.

Ketangguhan Madrid di kandang sendiri musim ini tidak diragukan. Tercatat, hanya Barcelona yang mampu menaklukkan Madrid di Bernabeu. Tapi Madrid patut waspada terhadap ambisi Munich yang ingin meraih gelar musim ini. Pasalnya, FC Hollywood bertanding dengan pertaruhan besar di pundak mereka. Maklum, mereka terancam gagal merebut trofi musim ini, setelah pada pekan lalu takhta Bundesliga kembali dikuasai Borussia Dortmund. Sementara di final DFB Pokal, Munich kembali dihadang pasukan Juergen Klopp itu.

Tapi bukan Munich namanya bila menyerah begitu saja. Berbekal rekor bagus melawan Madrid, Munich ingin membuat kejutan di Bernabeu. Dalam 19 kali duel, Munich meraih 11 kemenangan sementara Madrid hanya mencatat enam kali kemenangan, dan dua kali imbang.

Munich pernah pulang dengan kemenangan dari Bernabeu di pentas Liga Champions, 11 tahun silam. Pertanyaannya sekarang, mampukah Munich mengulang sejarah 11 tahun silam kala menundukkan Madrid 1-0 sebelum akhirnya melaju ke final Liga Champions dan menjadi juara.

Peluang mengulang sejarah kembali terbuka, setelah pasukan Jupp Heynckes hanya butuh hasil imbang untuk lolos ke partai puncak, Mei mendatang. Apalagi, Allianz Arena yang ditunjuk tempat berlangsungnya partai final musim ini, akan lebih memotivasi Bayern Munchen untuk berada di final.

Tapi Heynckes mewanti-wanti pasukannya untuk lebih waspada. Pasalnya, ia memprediksi Madrid akan tampil lebih garang di Bernabeu. Apalagi CR7 dkk sudah bisa bernafas lega usai mengalahkan Barcelona 2-1 di partai El Clasico yang membuat Madrid lebih fokus mengerahkan seluruh kekuatan mereka demi mengejar defisit gol. Maklum, menang 1-0 saja sudah cukup bagi Madrid untuk melenggang ke final.

Duel ketat pun diprediksi bakal berlangsung dini hari nanti. Kedua tim harus saling bunuh untuk memperebutkan satu tiket final yang tersisa. Pemenang laga ini sudah ditantang Chelsea yang sukses menyingkirkan juara bertahan Barcelona di babak semifinal.

Tapi perlu dicatat, Madrid terancam kehilangan beberapa pilarnya di partai final seperti Gonzalo Higuain, Xabi Alonso, Sergio Ramos, dan Fabio Coentrao jika kembali mendapat kartu pada laga nanti. Ancaman yang sama akan dialami beberapa punggawa Munich, di antaranya Philipp Lahm, Holger Badstuber, David Alaba, Jerome Boateng, Toni Kroos, Luiz Gustavo, dan Thomas Muller. Artinya, akan ada sebuah tuntutan bagi pelatih dalam membaca startegi, jika tidak ingin kehilangan banyak pemain di partai puncak.

Head to Head Real Madrid vs Bayern Munich:

18 Apr 2012 : Bayern Munich vs Real Madrid 2-1 (Champions)

08 Mar 2007 : Bayern Munich vs Real Madrid 2-1 (Champions)

21 Feb 2007 : Real Madrid vs Bayern Munich 3-2 (Champions)

10 Mar 2004 : Real Madrid vs Bayern Munich 1-0 (Champions)

24 Feb 2004 : Bayern Munich vs Real Madrid 1-1 (Champions)

Lima Pertandingan Terakhir Real Madrid:

22 Apr 2012 : Barcelona vs Real Madrid 1-2 (La Liga)

18 Apr 2012 : Bayern Munich vs Real Madrid 2-1 (Champions)

15 Apr 2012 : Real Madrid vs Sporting Gijon 3-1 (La Liga)

12 Apr 2012 : Atletico Madrid vs Real Madrid 1-4 (La Liga)

09 Apr 2012 : Real Madrid vs Valencia 0-0 (La Liga)