Senin 30 Apr 2012 19:05 WIB

Soal Dualisme PSSI, Menpora: Patuhi Putusan Satgas AFC

Rep: satria kartika yudha/ Red: Heri Ruslan
Menpora Andi Mallarangeng
Menpora Andi Mallarangeng

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA - Menteri Pemuda dan olahraga (Menpora) Andi Malarangeng meminta semua pihak mematuhi apapun keputusan yang akan dikeluarkan Satuan Tugas Konfederasi Sepakbola Asia ( Satgas AFC),  terkait konflik dualisme di tubuh sepakbola Indonesia.

Hal itu disampaikan setelah menerima laporan Ketua Umum PSSI Djohar Arifin di kantor Kemenpora, Senin (30/4). Andi menjelaskan, pertemuan pertama antara kubu Djohar Arifin dan La Nyalla dengan Satgas AFC di Malaysia, Selasa (24/4) lalu, belum menghasilkan keputusan.

Satgas AFC baru sekadar meminta penjelasan duduk persoalan dari masing-masing pihak. Namun ia optimis, keputusan sudah dapat dikeluarkan sebelum tenggang waktu yang diberikan FIFA pada 15 Juni mendatang.

"Untuk itu, saya berharap agar semua pihak bisa menerima apapun langkah-langkah yang akan ditetapkan Satgas AFC," kata Menpora di kantornya usai melakukan pertemuan dengan Djohar Arifin.

Mantan juru bicara kepresidenan ini juga menyadari, keputusan tidak akan bisa ditetapkan lewat satu kali pertemuan. Untuk itu, akan dilakukan pertemuan-pertemuan selanjutnya. Dan, pada pertemuan kedua nanti, diharapkan ada solusi-solusi yang akan diberikan Satgas AFC.

Dia juga sangat mendukung adanya upaya dari AFC yang membentuk satuan tugas. Baginya, langkah itu sangat bermanfaat untuk memecah persoalan sepakbola Indonesia. Meski begitu, sampai saat ini Menpora hanya tetap mengakui satu organisasi. Yakni, PSSI yang dipimpin Djohar Arifin.

"Kita kan merujuk pada FIFA. Karena FIFA hanya mengakui PSSI, maka kami sebagai pemerintah pun juga melakukan demikian," tambah Andi.

Di sisi lain, Djohar Arifin juga tidak bisa membeberkan secara rinci kepada media terkait isi pertemuan di Malaysia. Alasannya, untuk menjaga esensi investigasi yang dilakukan Satgas AFC. Djohar juga menerangkan, pertemuan akan dilakukan hingga beberapa kali supaya bisa menghasilkan putusan terbaik.

"Kedatangan kami kesini untuk melaporkan kepada pak Menteri terkait hal yang disampaikan disana. Terkait inti pembahasan belum bisa disampaikan kepada media," terang Djohar.

Seperti diketahui, undangan pertemuan di Malaysia menyusul batalnya kedatangan Satgas AFC ke tanah air. Sebagai gantinya, dua perwakilan dari kubu Djohar dan La Nyalla yang menyambangi Satgas AFC. PSSI diwakili Sekjen Tri Goestoro dan Wakil Ketua Umum Farid Rahman. Sedangkan pihak ISL mengutus Joko Driyono dan Hinca Pandjaitan.

Sementera itu, ketika disinggung soal skuat timnas, baik Andi dan Djohar mengaku  akan memanggil pemain Liga Super Indonesia untuk memperkuat kesebelasan merah putih. "Insya Allah Indonesia bisa memainkan teman-teman yang berlaga di ISL," ungkap Djohar.

Menanggapi hal itu, Menpora menyatakan, timnas sedianya adalah terdiri dari putra terbaik bangsa.  Jadi siapapun yang memiliki potensi harus diikutsertakan.

"Semua pihak harus mendahului kepentingan nasional," tegas Andi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement