REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Kontroversi gelar Scudetto yang diterima Juventus coba diluruskan Presiden FIFA, Joseph 'Sepp' Blatter. Presiden FIFA berusia 76 tahun itu menegaskan, jumlah Scudetto yang diterim Juventus adalah 28 bukan 30 yang selama ini diributkan.
Penegaskan itu disebutkan Blatter lewat surat resminya kepada Presiden Juventus, Andrea Agnelli. Selain memberikan ucapan selamat, Blatter juga meminta Agnelli menjernihkan suasana terkait kontroversi jumlah gelar tersebut.
Secara resmi Juventus memenangi 28 gelar, karena dua gelar Scudetto yang diraihnya pada 2005 dan 2006 dicopot setelah I Bianconeri terbukti terlibat dalam skandal pengaturan skor yang sangat termansyur, Calciopoli. Tapi Juve menolak untuk hukuman tersebut, seraya menegaskan mereka telah 30 kali menjadi juara.
Tapi Blatter tidak sependapat. "Selamat untuk gelar ke-28, setelah sembilan tahun Anda puasa gelar, sekali lagi menjadi yang terbaik di Serie-A. Kerja bagus," kata Blatter dalam suratnya kepada Agnelli yang bocor ke media-media Italia seperti dilansir AFP.
Juve mengatakan, mereka akan meletakkan bintang ketiga pada kostum mereka musim depan, untuk menandai kesuksesan meraih scudetto ke-30. Di Italia, setiap tim berhak membubuhkan satu bintang pada kostumnya untuk setiap sepuluh gelar liga yang mereka menangi. Setelah dua gelar terakhirnya dicopot, secara resmi terakhir kali Juventus menjadi juara adalah pada 2003, sembilan tahun silam.