REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Timnas Garuda yang akan turun di Al Nakbah International Tournament di Palestina, 13-23 Mei, dilepas oleh Dubes Palestina untuk Indonesia Fariz Mehdawi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Sabtu.
Selain dilepas oleh Dubes Palestina, Irfan Bachdim dan kawan-kawan juga dilepas oleh Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin beserta jajarannya. 20 pemain dan ofisial ini bertolak menuju Palestina dengan maskapai penerbangan, Emirates Airlines.
"Indonesia telah menempatkan pasukan perdamaiannya di Palestina. Jadi kalian ini juga harus mampu menunjukkan kemampuan terbaik pada turnamen nanti," kata Fariz Mehdawi di sela pelepasan Timnas Garuda.
Pihaknya berharap, Indonesia bisa bermain dengan maksimal sehingga bisa lolos ke final. Apalagi di pertandingan final bisa bertanding melawan tuan rumah Palestina. Hal ini cukup membanggakan meski tuan rumah kalah.
"Menang atau kalah tidak masalah," kata Dubes Palestina yang langsung disambut dengan tepuk tangan oleh pemain dan ofisial Timnas Garuda.
Sementara itu Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin berharap kepada Kim Jeffery Kurniawan untuk berjuang semaksimal mungkin, karena pertandingan di Palestina merupakan sejarah bagi bangsa Indonesia.
"Ini adalah pertama kali Indonesia bermain di Palestina. Jadi harus dimaksimalkan," katanya di sela-sela keberangkatan Timnas Garuda.
Menurut dia, turnamen di Palestina bagi Indonesia membawa dua misi besar yaitu misi olahraga dan politik. "Dengan demikian, tanggung jawab kita lebih besar demi menjalin hubungan baik selama ini," katanya.
Untuk Al Nakbah International Tournament di Palestina, manajemen timnas membawa 20 pemain termasuk dua pemain Indonesia Super League (ISL) yaitu Oktovianus Maniani dan Titus Bonai atau yang akrab dipanggil Tibo.
Pada turnamen ini Indonesia tergabung di Grup B bersama Uzbekistan dan Irak. Meski lawan yang akan dihadapi cukup berat, manajemen menargetkan mampu masuk babak semifinal.