REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER — Manchester City sukses meraih gelar Liga Primer Inggris setelah mengalahkan Queens Park Rangers (QPR) di Etihad Stadium, Ahad (13/5) malam. Gelar juara ini adalah yang ketiga kalinya bagi skuad The Citizens setelah terakhir kali merebutnya pada 1968.
"Ini sangat menakjubkan-mereka pantas memenangkan ini. Untuk memenangkannya dengan cara seperti ini sangat menakjubkan. Saya tidak berpikir bisa melihat sebuah (pertandingan) final seperti ini," ungkap Mancini meluapkan kegembiraanya pada Sky Sport, Ahad.
Kemenangan City dapat diibaratkan drama yang sempurna. Pasalnya sepanjang laga pemain asuhan Roberto Mancini mendapat perlawanan keras dari tim yang ditukangi Mark Hughes.
Hingga menit ke-90, City masih tertinggal 1-2 atas QPR. Sang tamu mencetak dua gol dari tendangan striker Djibril Cisse dan tandukan Darren Mackie. Adapun gol balasan the Citizen melalui tendangan Pablo Zabaleta.
Namun strategi Mancini yang memasukkan Edin Dzeko menggantikan Gareth Barry di pertengahan babak kedua mengubah segalanya. Setelah puluhan kali percobaan gol oleh para pemain City digagalkan kiper QPR Patrick Kenny. Akhirnya penyerang Bosnia itu sukses menceploskan gol pada menit pertama injury time hasil tendangan pojok.
Wasit yang memberi tambahan waktu lima menit berhasil dimanfaatkan dengan baik oleh City. Pada menit ke-93, penyerang Sergio Kun Aguero lewat tendangan kerasnya dari dalam kotak penalti mampu menggetarkan gawang lawan.
Alhasil City merebut gelar Liga Primer Inggris dari tangan Manchester United (MU) yang di saat bersamaan mengalahkan Sunderland, 1-0, lewat gol Wayne Rooney. Meski menghasilkan poin sama yaitu 89 poin, City unggul selisih gol atas MU dan berhak menggondol gelar juara pertama mereka sejak 44 tahun.
"Kami tidak pantas kalah, kami memiliki banyak peluang. Sangat fantastis untuk klub dan pendukung setelah 44 tahun. Ini telah menjadi musim yang gila dan menit menit terakhir yang gila," kata Mancini kembali.
Ribuan pendukung the Red Devils yang hadir di Stadium of Light, yang sebelumnya bersorak-sorai langsung kecewa melihat skor akhir City-QPR. Alhasil tampak raut muka pelatih MU Sir Alex Ferguson kecewa.
Di sisi lain, Mancini berlarian ke tengah lapangan memeluk para pemainnya yang mempersembahkan prestasi terbaik. Pemandangan kontras itu mirip drama, sebab sepanjang laga Mancini tampak uring-uringan lantaran timnya tertinggal.
Dengan hasil ini, julukan 'Tetangga yang Berisik;, yang dialamatkan pendukung MU kepada fans City sepertinya patut ditinjau ulang. Itu lantaran City mampu mengalahkan MU dalam perebutan gelar. Apalagi Vincent Kompany dkk musim ini dua kali mengalahkan Ryan Giggs dkk di liga, dengan skor 6-1 di Old Trafford dan 1-0 di Etihad Stadium.