REPUBLIKA.CO.ID,MADRID — Membela Real Madrid bagi Nuri Sahin merupakan sebuah kebanggaan. Karena itu ia dengan cepat menyesuaikan diri dengan seluruh pemain Los Blancos.
Sahin bergabung dengan Madrid sebelum musim kompetisi La Liga Spanyol 2011/2012 dimulai. Dia bergabung bersama Madrid setelah ditrasnfer dari Borussia Dortmund dengan biaya 10 juta euro atau sekitar Rp 123 miliar.
Pelatih Madrid Jose Mourinho tertarik merekrut gelandang timnas Turki itu lantaran perannya dalam membawa Dortmund meraih gelar Bundesliga Jerman musim 2011. Meski musim ini dia jarang tampil lantaran kalah bersaing dengan Mesut Ozil, Sami Khedira, maupun Xabi Alonso, Sahin tetap mensyukuri kepindahannya ke Madrid. Menurut dia, bergabung dengan Madrid adalah sebuah kebanggan.
Sahin mengawali kiprahnya bersama Madrid di bulan Ramadan ketika La Liga Spanyol memasuki awal musim. Momen itu sekaligus menjadi puasa pertamanya di Negeri Matador. Dalam wawancara dengan harian Marca, pemain berusia 23 tahun itu menyatakan, sama sekali tidak canggung di klub barunya itu, termasuk soal ibadah.
Karena itu, berpuasa bagi Sahin bukan sebuah faktor penghalang bagi pemain Muslim untuk terus bermain bola. Apalagi dalam tradisi keluarganya, sejak kecil dia diwajibkan berpuasa. “Sejak kecil kami sudah dibiasakan menjalankan kewajiban agama termasuk puasa Ramadan,” ujar dia.
Terlepas karena di Madrid terdapat lima pemain Muslim lainnya, Sahin mengatakan kalau ibadah yang dilakukannya tidak tergantung tempat dia berada. Meski begitu, dia tidak memungkiri adanya pemain timnas Jerman keturunan Turki, Mesut Ozil, dan pemain timnas Turki, Hamit Altintop, menjadi faktor penyemangat dia melakukan ritual ibadah.
“Dia (Ozil) sahabat saya dan banyak membantu untuk mempercepat proses adaptasi di tim ini. Kami sering menghabiskan waktu bersama, membahas banyak hal tentang Madrid dan orang-orangnya,” jelas Sahin.
Saat bermain di Bundesliga, Sahin sebenarnya sudah terbiasa menjalankan ibadah puasa. Dia sadar risiko bermain di Liga Eropa adalah kompetisi bakal bergulir di bulan Ramadhan. Karena itu Sahin tidak menjadikan alasan itu baginya untuk tidak berpuasa.
Namun sebagaimana dilakukan beberapa pemain Muslim lainnya, Sahin tidak memungkiri kadang membatalkan puasanya kalau sedang menjalani latihan berat atau pertandingan di siang hari. “Saya lahir dari keluarga Muslim yang taat.”