Senin 21 May 2012 06:49 WIB

Indonesia Tantang Palestina di Semifinal

Rep: Abdullah Sammy/ Red: Karta Raharja Ucu
Titus Bonai
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Titus Bonai

REPUBLIKA.CO.ID, HEBRON -- Skenario laga semifinal Timnas Indonesia melawan Tunisia U-20 terpatahkan, setelah tuan rumah Palestina berhasil keluar sebagai juara grup terbaik. Kesuksesan Palestina mengalahkan Pakistan dan Vietnam membuat mereka melewati capaian Tunisia yang kalah dalam catatan produktifitas.

Walhasil, skuat Garuda harus bersiap bermain di bawah tekanan suporter lawan yang akan memadati stadion di Hebrol, Tepi Barat, Palestina, Selasa (22/5) mendatang. Kendati tuan rumah telah siap menghadang, namun skuat Nil Maizar mengaku telah siap menatap babak semifinal Al Nakbah International Tournament. Tim Garuda akan bermain nothing to lose menghadapi Palestina yang menurunkan kekuatan terbaiknya.

Untuk mempersiapkan laga semifinal, pelatih Nil Maizar langsung menggelar latihan pada Ahad dan Senin pagi. "Hari ini anak-anak sudah recovery training. Latihan ditekankan untuk mengasah ball posession, dan antisipasi bola-bola mati," ujar Nil ketika dihubungi wartawan.

Selain berlatih teknik dan taktik, timnas juga menekankan latihan terakhir pada persiapan kebugaran. Sejumlah pemain hingga kini masih bermasalah dengan problem cidera dan keletihan, di antaranya Hamdi Hammzah, Wahyu Wijiastanto, dan Taufik. "Kita harap besok sudah pulih."

Kenyataan timnas yang akan menghadapi Palestina juga membawa kendala bagi tim pelatih, mengingat kekuatan sang calon lawan yang belum terdeteksi. Walau timnas pernah melakoni laga uji coba dengan Palestina tahun lalu, namun bisa dipastikan tim yang akan dihadapi di Al Nakbah memiliki sejumlah perbedaan, terutama dari segi komposisi pemain.

Berbeda dengan Tunisia U-20 yang sudah diketahui peta kekuatannya, Palestina lebih asing di mata staf pelatih Indonesia. "Jujur saja, kekuatan mereka belum kita ketahui persis," ujar asisten pelatih Indonesia, Fabio Oliviera.

Kapten timnas, Samsul Arif secara terpisah mengaku sudah tidak sabar menghadapi laga genting melawan Palestina. Dirinya berharap timnas menang untuk mengangkat harkat sepak bola Indonesia yang sempat terpuruk usai kekalahan memalukan atas Bahrain di kualifikasi Piala Dunia 2014.

"Kita selalu berusaha untuk berbuat yg terbaik untuk Merah-Putih. Kami juga berterima kasih atas dukungan dan doa yang diberikan pada kami selama ini dan seterusnya. Sekali lagi, terima kasih pada masyarakat."

Menurut Samsul, rintangan utama Indonesia di semifinal adalah rasa lelah. Selain faktor cuaca dingin juga akan menguji fisik Titus Bonai cs. "Siang panas, terus sorenya mendadak dingin, apalagi jika main malam. Ini jelas mempengaruhi kenyamanan dan kesiapan pemain. Mudah2an temen2 semua cepat pulih, segar, fit dan bermain bagus di semifinal," harapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement