REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Pengprov PSSI Jawa Barat Tony Aprilani mengatakan pihak FIFA dan AFC sudah melihat fakta-fakta bahwa kepengurusan PSSI di bawah pimpinan Djohar Arifin Husin telah kehilangan kepercayaan dari anggotanya sendiri.
"FIFA dan AFC sudah tahu kalau Djohar Arifin sudah kehilangan kepercayaan dari para anggotanya sendiri," ujar Tony Aprilani di sela-sela upacara pembukaan kompetisi Piala Suratin 2012 yang digelar oleh Pengprov PSSI Jawa Barat di Lapangan Brigif Kujang Kabupaten Cimahi, Jabar, Senin (21/5).
Tony memaparkan, saat pertemuan antara PSSI Djohar Arifin dan PSSI hasil Kongres Luar Biasa diterima oleh tim Task Force FIFA/AFC pada 24 April lalu, mereka (FIFA dan AFC) telah melihat dokumen-dokumen yang diserahkan oleh PSSI hasil Kongres Luar Biasa (KLB) sebagai dokumen yang lengkap.
"Dokumen yang dari hasil KLB sangat lengkap, dan mereka (AFC) mengakui kalau yang hadir di KLB adalah mereka yang dulu memilih Djohar Arifin dalam kongres di Solo. Para anggota itu juga yang telah memilih ketua umum PSSI yang baru," ungkap Tony Aprilani.
Dipanggilnya dua kepengurusan PSSI oleh tim Task Force, lanjutnya, adalah sebagai bukti bahwa FIFA melihat adanya dua kepengurusan sebagai implementasi dari dua kongres yang digelar bersamaan pada 18 Maret 2012.
"Ini yang dipertanyakan oleh FIFA, kenapa sampai terjadi ada dua kongres. Ini artinya mereka telah melihat adanya persoalan dalam organisasi PSSI dan mereka tak hanya melihat adanya dualisme kompetisi," ujarnya.
Mengenai apa yang dilaporkan kepengurusan PSSI versi Djohar Arifin dalam pertemuan tersebut, Tony mengatakan dokumen yang disampaikan adalah tidak sesuai dengan kaidah organisasi, yakni tak memiliki kelengkapan lazimnya.
Hingga saat ini, lanjutnya, PSSI kepengurusan hasil KLB pun masih menunggu keputusan dari tim Task Force, dan ia berkeyakinan kepengurusan yang dipimpin La Nyalla Mattalitti akan mendapat pengesahan (legitimasi) dari FIFA dan AFC.
"Bukan mustahil jika FIFA dan AFC menawarkan sejumlah opsi untuk mengatasi kekisruhan ini," demikian Tony Aprilani yang juga anggota Komite Eksekutif dalam kepengurusan PSSI hasil KLB.