Jumat 25 May 2012 13:51 WIB

Jabar Melorot Peringkat ke-4 Terbaik UN

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Hafidz Muftisany
Pengumuman Kelulusan UN (ilustrasi)
Foto: Antara
Pengumuman Kelulusan UN (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG—Prestasi Provinsi Jabar dilihat dari hasil ujian nasional (UN) Sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuaruan (SMA/SMK) tahun ini menurun. Pada 2011, Jabar menduduki peringkat kedua setelah Provinsi Bali hasil UN terbaik. Namun, tahun ini hanya berada diperingkat ke 4.

Peringkat pertama UN secara nasional adalah Jatim. Berikutnya, Sulawesi Utara, Bali dan Jabar. Selain peringkatnya menurun, secara presentase tingkat kelulusan di Jabar pun mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu. Tahun lalu, tingkat kelulusan mencapai 99,93 persen dari 189.588 peserta. Tahun ini, presentase kelulusan 99,90 persen dari 357.185 peserta.

‘’Siswa SMA/MA yang tak lulus di Jabar ada 203 siswa. Sementara SMK, yang tak lulus 53 siswa,’’ ujar Kepala Dinas Pendidikan Jabar, Wahyudin Zarkasyi kepada Republika, Jumat (25/5).

 

Wahyudin mengatakan, tak hanya Jabar yang mengalami penurunan presentase jumlah kelulusan. Secara nasional pun, jumlah kelulusan UN menurun. Namun, jumlah persentase kelulusan tersebut bisa saja berubah. Karena, masih ada sekitar 30 sekolah di Jabar yang UN nya masih bermasalah.

Setelah menerima hasil tersebut, sambung Wahyudin,  Dinas pendidikan tingkat kabupaten/kota akan menerima hasil kelulusan UN tersebut pada hari Jumat (25/5). Kemudian, kelulusan UN itu hasilnya akan dibagikan ke sekolah-sekolah.

‘’Sekolah, mengumumkan pada siswa Sabtu ( 26/5)," kata Wahyudin.

Menurut Wahyudin, mekanisme pengumuman kelulusan UN tingkat SMA dan sederajat tersebut sepenuhnya akan diserahkan ke setiap sekolah.

Menanggapi penurunan prestasi hasil UN, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan, juara bisa saja saling bergilir. MTQ saja, kata dia, juaranya selalu bergilir setiap tahun. Yang terpenting, adalah ikhtiar yang dilakukan oelh siswa dan gurunya.

‘’Untuk manusia, biasa prestasi bergilir itu. Yang mengerjakan kan siswa sendiri. Kita lihat besok hasilnya,’’ papar Heryawan.

Khusus untuk yang tak lulus, Heryawan mengatakan, berikutnya ada ujian tahap kedua. Semua siswa yang tak lulus bisa mengikuti ujian tersebut. Saat ditanya apakah dirinya kecewa, Heryawan mengatakan, kalau sudah ikhtir mengapa harus kecewa dengan hasil itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement