Jumat 25 May 2012 21:10 WIB

Legenda Liverpool Minta 'the Reds' Berbenah Diri

Rep: Citra Listya Rini/ Red: Hazliansyah
Mantan penyerang klub Liverpool, Robbie Fowler (kanan) dan John Barnes, saat menggelar konfrensi pers di Jakarta, JUmat (25/5). Kedua legenda Liverpool itu akan turut beralag dalam laga EPL Masters Cup yang merupakan program dari Master Football Asia dan F
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Mantan penyerang klub Liverpool, Robbie Fowler (kanan) dan John Barnes, saat menggelar konfrensi pers di Jakarta, JUmat (25/5). Kedua legenda Liverpool itu akan turut beralag dalam laga EPL Masters Cup yang merupakan program dari Master Football Asia dan F

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selepas kepergian Kenny Dalglish, Liverpool masih mencari pengganti yang tepat sebagai pelatihnya. Nama-nama pelatih papan atas dunia seperti Louis van Gaal, Fabio Capello, Andre Villas-Boas, hingga Roberto Martinez, pun masuk sebagai kandidat pengganti King Kenny di Liverpool.

 

Dari deretan nama pelatih papan atas dunia tersebut, Roberto Martinez --yang saat ini masih tercatat sebagai pelatih Wigan Athletic-- dianggap paling tepat menggantikan sosok King Kenny di Anfield.

"Martinez adalah kandidat pelatih yang baik untuk Liverpool. Dia adalah salah satu pelatih hebat," kata Legenda Liverpool, John Barnes, kepada wartawan di Jakarta, Jumat (25/5).

 

Pemain Liverpool di era 1980-an dan 1990-an ini menilai kondisi klub yang bermarkas di Anfield ini sangat miris dibandingkan klub-klub Liga Primer Inggris lainnya. Untuk itu, Barnes berharap the Reds, julukan Liverpool, segera berbenah diri. Apalagi saat ini peta persaingan di Liga Primer Inggris semakin memanas.

 

"Persaingan di Liga Primer Inggris, lihat saja Manchester City dan Manchester United, mereka adalah klub-klub yang hebat. Tetapi sekarang bukan waktunya bagi Liverpool untuk membandingkan diri, melainkan fokus untuk berbenah," saran Barnes.

 

Ucapan Barnes yang juga pernah membela Newcastle United ini sangatlah masuk akal. Sebut saja persaingan duo Manchester hingga akhir musim 2011/2012 ini yang sangat panas. Belum lagi, Chelsea yang bangkit dari keterpurukan setelah berhasil merebut trofi Piala FA dan Liga Champions Eropa.

 

Sebaliknya, Liverpool justru terpuruk dalam persaingan Liga Primer Inggris musim ini. The Kop hingga akhir musim 2011/2012 hanya mampu bertengger di peringkat kedelapan klasmen utama Liga Primer Inggris dengan raihan 52 poin.

 

Melihat kondisi Liverpool saat ini, Barnes meminta para Liverpudlian, julukan para penggemar fanatik Liverpool, untuk tidak terus mengkritik klub yang dipujanya.

"Seluruh supporter Liverpool jangan hanya mengkritik saja," ujar pemain Inggris yang berdarah Jamaika ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement